Pertamina Group-FJPI PBD Lakukan Trauma Healing Terhadap Korban Kebakaran Pasar Baru Kota Sorong

SORONG | AcehNews.Net – Untuk membantu pemulihan terhadap korban khususnya anak-anak yang rumahnya terbakar agar tidak mengalami trauma pasca kejadian kebakaran beberapa waktu lalu di Pasar Baru Kota Sorong, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Papua Barat Daya bekerjasama dengan Pertamina Group dan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) Papua Barat melakukan penyembuhan trauma (trauma healing) di Tenda Pengungsian, Sabtu (25/3/2023).

Ketua FJPI PBD, Fauzia mengatakan bahwa ada puluhan rumah hangus terbakar akibat musibah tersebut, namun selain kerusakan fisik. Ada hal yang perlu menjadi perhatian, yaitu dampak psikologis seperti stres, kecemasan dan trauma pada para korban yang terdampak.

“Di antara para korban kebakaran tersebut, selain para orang tua terdapat juga anak-anak. Yang mana dikhawatirkan anak-anak akan mengalami ketakutan dan trauma akibat musibah kebakaran tersebut. Sehingga kami bekerjasama dengan Pertamina Group dan HIMPSI PB melakukan kegiatan trauma healing,” katanya usai kegiatan.

Menurutnya, kegiatan trauma healing dapat mengurangi dampak psikologis akibat musibah kebakaran pada anak-anak yang menjadi korban tentunya.

“Kami senang sekali karena kegiatan trauma healing sangat antusias diikuti adik-adik. Mereka bersemangat meski dalam keadaan duka. Selain melakukan trauma healing yang diisi dengan berbagai games, yang sifatnya menghibur. Anak-anak juga diberikan bingkisan dari Pertamina Group,” katanya.

Sehingga, Fauzia menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari Pertamina Group diantaranya Pertamina Patra Niaga Subholding Trading Regional Papua Maluku, Pertamina EP Papua Field dan Pertamina RU VII Kasim.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya yang diwakili Plt Kepala Dinas Kominfo Papua Barat Daya, Irma R Soelaiman, Pemerintah Kota Sorong yang diwakili Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong, Herlin Sasabone didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Sorong, Mia Ohoitimur dan Kepala Bidang Pencegahan BPBD Kota Sorong, Ludya Wattimena.

“Terima kasih atas kehadirannya Pemprov PBD dan Pemkot Sorong. Terima kasih kepada HIMPSI PB DNA khususnya buat teman-teman FJPI PBD yang sudah meluangkan waktu untuk mensukseskan kegiatan amal ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi adik-adik kita dan mereka tidak merasa trauma lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Area Managger Comunication Relation dan CSR Pertamina Patra Niaga Subholding Trading Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan, kejadian kebakaran untuk orang dewasa saja membuat mereka stres, apalagi anak-anak.

“Karena anak-anak mungkin dari kapasitas mereka berpikir itu, mereka mampu mengingat sesuatu dengan begitu lama. Sehingga kami melakukan diskusi kepada Pertamina EP Papua Field melakukan trauma healing. Karena kalau sembako sudah terlalu banyak,” ungkapnya.

Menurutnya, karena Pertamina tidak ahli dalam hal trauma healing, maka membutuhkan keahlian khusus makanya dilibatkan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia Papua Barat Daya dan dari HIMPSI PB.

“Dan kami bersyukur trauma healing telah terlaksana dengan baik. Kami serahkan bantuan 200 paket berisi buku tulis 200 pax, pulpen dan pensil 200, penghapus 200, kaos kaki sekolah 200 dan snack 200 pcs. Itu merupakan kolaborasi semua pertamina yang ada di Sorong, baik dari Patra Niaga, Pertamina RU VII Kasim, Pertamina EP, RS Pertamina Sorong dan juga dari Pertamina DOC,” pungkasnya.

Selanjutnya, Manager Pertamina EP Papua Field, Muslim Nugraha menyampaikan turut prihatin atas kejadian kebakaran yang menimpa warga di Pasar Baru Kota Sorong. Bantuan yang diberikan berupa Bingkisan snack dan minuman 200 paket, mukenah 30 pcs, sarung 40 pcs, peci 50 pcs dan pakaian layak pakai.

“Semoga donasi dari SKK Migas, grup Pertamina, dan Persatuan Wanita Patra dapat membantu proses pemulihan warga dari trauma akibat kebakaran. Baik secara psikis maupun secara materiil. Kami mengimbau kepada seluruh warga Kota Sorong untuk berdonasi membantu saudara-saudari kita yang kesusahan,” ujar Muslim.

Sementara itu, Ketua HIMSI Wilayah Papua Barat, Nursiah Yusdiranti Barus mengatakan bahwa perlu dilakukan trauma healing ini selama 3 bulan lamanya untuk mengurangi rasa trauma itu sendiri terhadap anak-anak.

“Psikologi pertolongan pertama untuk anak atau orang dewasa, mencegah terjadinya trauma yang lebih dalam, kita melihat anak-anak bisa kita lihat selama tiga bulan kedepan,mengkondisikan bagaimana anak-anak merasa aman tenang dan nyaman, melupakan sementara atau mengurasi derita psikologinya. Kalau dari trauma healing tadi, saya melihat antuasias anak tadi bisa dikatakan baik,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *