Tiba di Bandara SIM, Jenazah Mahasiswi Asal Nagan Raya yang Meninggal di Mesir Disambut Keluarga

BANDA ACEH | AcehNews. Net – Mahasiswi asal Nagan Raya yang meninggal dunia di Kairo Mesir, Septia Ulfa Lestari (22), peti jenazahnya telah tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada Selasa (13/7/2021). Terlihat keluarganya ikut serta menjemput jenazah hafidza yang meninggal dunia pada Kamis (8/7/2021) di Kairo, Mesir, akibat penyakit yang dideritanya.

Selain keluarga, kepulangan jenazah Septia juga dijemput langsung istri Gubernur Aceh, yang juga Ketua TP PKK, Dyah Erti Idawati, Bupati Nagan Raya, Jamin Idham, Anggota DPR Aceh, Edi Kamal, Kepala Dinas Sosial Aceh, Yusrizal, dan Sekda Kabupaten Nagan Raya.

Jenazah tiba di bandara sekira pukul 15.00 WIB. Dan kemudian keluarga almarhumah segera melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Nagan Raya dengan mobil ambulans Dinas Sosial Aceh dan akan dimakamkan di kampung halamannya.

Bintoro, abang kandung, Septia, yang ikut datang menjemput di bandara menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Aceh yang telah membantu untuk memfasilitasi pemulangan jenazah adik kandungnya itu. Menurut Bintaro, Almarhumah anak yang baik dan patuh.

“Adik saya selalu belajar dengan giat karena ingin membuat kami keluarganya bangga,” kata Bintoro lirih.

Sementara itu, Mujtahid, Guru Dayah Insan Qurani Aceh Besar, tempat Septia menuntut ilmu sebelum ke Mesir, mengaku almarhumah adalah sosok yang rajin. Ia juga seorang tahfiz Al Qur’an 30 juz. Ia gigih menghafal Al-Quran dan belajar hingga bisa menempuh pendidikan tinggi di Mesir.

“Septia adalah angkatan pertama lulusan Dayah Insan Qur’ani. Dia anak yang berprestasi, kami bangga di usia dayah yang masih muda langsung melahirkan alumni yang mampu tembus ke Mesir,” kata Mujtahid.

Menurut Mujtahid almarhumah juga merupakan mahasiswi yang sangat giat dan rajin dalam bidang akademik. Dalam dua tahun terakhir menjadi salah satu mahasiswi Aceh yang mendapat Mumtaz (nilai istimewa) secara berturut turut di tempatnya kuliah. Hal tersebut jarang diraih oleh mahasiswa Aceh lainnya.

Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti menyampaikan, atas nama pribadi, Pemerintah Aceh, serta jajaran TP PKK Aceh ikut berduka cita atas meninggalnya Septia Ulfa. Dyah pada kesempatan itu, meminta keluarga untuk tetap tabah dan sabar.

“Kami merasa bangga atas prestasi yang diraih Septia. Kami mendoakan agar almarhumah Ananda Septia mendapatkan tempat di sisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan tetap tetap tabah dan tentunya duka cita ini juga dirasakan oleh seluruh masyarakat Aceh lainnya,” ucap Dyah.

Almarhumah menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (8/7/2021), di Kairo, Mesir waktu setempat. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, memerintahkan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) untuk memulangkan jenazah Septia ke Nagan Raya.

Berdasarkan pengakuan rekannya di Kairo, almarhumah memang sudah memiliki riwayat sakit maag. Namun akhir-akhir ini karena sibuk dengan ujian di kampusnya, sehingga makannya tidak teratur.

Septia tercatat sebagai Mahasiswi Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, angkatan tahun ke-3 (semester VI). Dia berasal dari Gampong Kuala Trang, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya. (San)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *