Pesan Walikota:  Nongkrong di Warung Kopi jangan Lama-Lama

BANDA ACEH – Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal membuka Banda Aceh Coffee Festival 2014 di Gedung Sosial, Selasa malam (18/11). Dalam salah satu kata sambutannya, Illiza berpesan meski Banda Aceh dijuluki kota 1.000 warung kopi, dia berpesan agar saat minum kopi jangan lupa pulang.

“Bapak-bapak kalau minum kopi di warung kopi, jangan lama-lama. Jangan lupa pulang kasihan istri di rumah menunggu,” pesan Illiza mencurahkan curhatnya para ibu-ibu yang kebiasaan suaminya suka nongkrong lama-lama di warung kopi.

Selain itu Walikota Banda Aceh ini juga berpesan bagi anak muda Kota Banda Aceh jangan sampai tengah malam berada di warung kopi, meski warung kopi menyediakan layanan WiFi gratis, perlu juga katanya menjaga kesehatan sebab menurutnya tidur malam-malam tidak baik bagi kesehatan.

“Minum kopi bagus bagi kesehatan, tetapi kalau minum kopi satu cangkir ngobrolnya sampai tengah malam tidak baik juga bagi kesehatan,” kata Illiza lagi di depan ratusan para undangan yang hadir dari berbagai kalangan.

Selain menyampaikan beberapa pesan bagi warga koto yang senang nongkrong lama-lama di warung kopi, Illiza pada kesempatan itu juga mengatakan, meskipun Banda Aceh tidak memiliki perkebunan kopi, tetapi Banda Aceh di kenal dengan seribu warung kopi.

Walikota Banda Aceh di dampingi Kadisbupar, T. Samsuar (kanan) saat berkunjung ke gerai kopi mini pada Banda Aceh Coffee Festival 2014|Saniah LS

Walikota Banda Aceh di dampingi Kadisbupar, T. Samsuar (kanan) saat berkunjung ke gerai kopi mini pada Banda Aceh Coffee Festival 2014|Saniah LS

Kata Illiza berbagai jenis kopi dari mulai robusta, arabika, dan luak di jual di ibukota provinsi Aceh ini. Bahkan kopi Aceh juga menjadi buah tangan yang selalu dibawa pulang para turis asing maupun lokal saat berkunjung ke kota madani ini.

“Meskipun tidak memiliki lahan, tapi penikmat kopi terbanyak ada di Banda Aceh dan bahkan kota tercinta kita ini dikenal dengan sebutan kota seribu warung kopi,” ujar Iliza.

Ia juga mengatakan Banda Aceh akan terus menjadikan even yang digelar setiap tahunnya ini sebagai salah satu ajang mempromosikan Banda Aceh sebagai kota kunjungan bukan sebagai kota transit bagi traveler. Kata Illiza, kotanya ini sangat mengandalkan pendapatan asli daerah (PAD) nya  dari sektor pariwisata.

“Melalui even seperti inilah cara salah satu kami menaikan angka kunjungan wisatawan ke Kota Banda Aceh,” kata Illiza singkat kepada wartawan di dampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbupar) Kota Banda Aceh, T Samsuar.

Selesai menyampaikan pidato pembuka, Walikota perempuan pertama di Aceh ini pun mohon pamit untuk kegiatan kerjanya yang lain. Sembari menuju pintu keluar, Illiza menyempatkan diri singgah ke beberapa gerai kopi mini. Melihat proses penyajian kopi baik secara tradisional atau yang sudah menggunakan alat modern. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *