Penjualan Kopiah Aceh Menurun Hingga 50 Persen

AcehNews.net|KUALA SIMPANG – Saat memasuki bulan Ramadhan, seperti tahun-tahun sebelumnya penjualan kopiah Aceh laris manis. Namun Ramadhan tahun ini, tingkat penjualan kopiah (peci) khas Aceh menurun hingga 50 persen.

Dari amatan AcehNews.net, Jumat (10/06/2016), hampir sepanjang pinggir Jalan Ahmad Yani di Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, banyak pedagang musiman yang menjual kopiah.

Para pedagang yang mayoritas asli penduduk kabupaten ini, mengaku menerima pasokan  peci dari Kota Banda Aceh dan Kota Medan. Dan diakui para pedagang peci yang banyak laku di bulan Ramadhan adalah kopiah asal Kota Banda Aceh dengan ciri khas tradisional Aceh.

“Kopiah yang paling diminati adalah corak pintu Aceh dan rencong,” sebut Rahma kepada AcehNews.net, Jumat (10/06/2016) di Kota Kuala Simpang.

Pintu Aceh merupakan lambang kerajaan Aceh di masa kerajaan Sultan Iskandar Muda. Dimana menurut sejarah, pintu Aceh adalah salah satu pintu bagian belakang kerajaan yang selalu digunakan permaisuri beserta dayang-dayang untuk keluar masuk kerajaan menuju pantai. Sedangkan rencong adalah senjata tajam tradisional Aceh.

Ketika ditanya gimana dengan penjualan kali ini, Rahma menjawab, “Ramadhan kali ini penjualan agak sepi, dibandingkan Ramadhan tahun lalu”.

Lanjutnya, meski penjualan kopiah di bulan Ramadhan lebih dibandingkan bulan-bulan biasa. Namun Ramadhan kali ini tingkat penjualan turun hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama.

“Kalau Ramadhan tahun lalu per hari itu laku Rp500 ribu tapi tahun ini hanya mencapai Rp250 ribu per hari,” katanya lagi.

Rata-rata harga peci dijual kisaran Rp25 hingga Rp75 ribu. Pembeli yang datang membeli bukan saja warga setempat tetapi juga pendatang yang bekerja dan ada kegiatan di kabupaten tersebut yang membeli untuk oleh oleh saat mudik ke kampung halaman mereka. (viona)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *