Pemuda Aceh Diminta Ikut Menjaga Lingkungan

BANDA ACEH – Dalam menjaga kelestarian lingkungan, Pemerintah Kota Banda Aceh mengharapkan organisasi Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi) tidak hanya dengan berkampanye, namun juga melakukan kajian ilmiah terhadap permasalahan lingkungan.

Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Walikota Banda Aceh Bidang Hukum dan Politik, Ir T Iwan Kesuma yang mewakili Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, saat meresmikan komunitas Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi) Regional Aceh di Aula Dinas PU, Pango Raya, Banda Aceh, Sabtu (31/1/2015).

“Selama ini Pemerintah Kota Banda Aceh sangat serius dan komit dalam menjaga lingkungan hidup. Buktinya berupa penghijauan kota yang terus kita lakukan,” katanya dalam acara yang dirangkai dengan seminar lingkungan bertema “Lestarikan Lingkungan, Selamatkan Bumi” tersebut.

Ia menambahkan, menjaga lingkungan tidak hanya selesai dengan menanam pohon. Namun dibutuhkan juga kajian ilmiah untuk mengatasi permasalahan seperti sampah, banjir, dan membiasakan hidup bersih dalam masyarakat.

“Sehingga yang kita lakukan tidak hanya action, tapi juga ada kajian likungan untuk mendukung kegiatan pelestarian lingkungan. Seperti di Gunung Seulawah contohnya, dulu hawanya sangat dingin kenapa sekarang enggak, apa karena pohonya terus ditebang,” ungkapnya.

Untuk itu, pria yang pernah menjabat sebagai Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh tersebut mengharapkan, organisasi yang mayoritas pesertanya terdiri dari pelajar dan mahasiswa ini dapat benar-benar membantu Pemko Banda Aceh dalam melestarikan lingkungan hidup.

“Sebagai barisan pemuda hijau Aceh yang berjiwa intelektual, maka kami mengharapkan kepada Kophi untuk bisa melahirkan kajian ilmiah yang nantinya dapat menjadi sebuah rekomendasi kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah lingkungan,” ujarnya.

Acara pembukaan yang dimulai pada pukul 09.30 WIB ini, juga dihadiri Seketaris Dinas Pekerjaan Umum Banda Aceh, Ramos Kam ST MP. Siswa-siswa perwakilan dari sebelas SMA di Banda Aceh yang tergabung dalam project Green Up Your Shcool (Guys) juga menampilkan tarian Likok Pulo pada kesempatan itu. Prosesi pembukaan acara diakhiri dengan seremonial penyiraman bunga, serta penyerahan sertifikat penghargaan kepada Walikota Banda Aceh oleh pihak panitia.

Acara kembali dilanjutkan pada pukul 10.30 WIB dengan seminar lingkungan yang menghadirkan Dr Jufri MSi, Dosen Biologi yang juga Dekan FKIP Unsyiah sebagai pemateri dan Ainal Mardiah (Ratu Baca Aceh 2014) sebagai moderator.

Pendiri Kophi Aceh Fadlul Ismilam, menambahkan, organisasi Kophi sendiri berdiri pada 28 Oktober 2010, dan diresmikan dua hari berikutnya yang ditandai dengan Deklarasi Kophi di Museum Bank Mandiri. Komunitas ini dibentuk sebagai wadah anak muda yang ingin menjadi bagian dari solusi masalah perubahan iklim.

Melalui wadah ini, katanya, anak muda diharapkan bisa bergerak secara kolektif dan berkelanjutan demi terciptanya lingkungan yang lestari. Sementara itu, Kophi tersebar di 18 kota di seluruh Indonesia dan di Aceh berdiri sejak 2011 yang peluncuranya ke publik baru dilaksanakan hari ini. (zoel m)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *