NKCTHI : Terbongkarnya Sebuah Rahasia Keluarga

Judul Film : Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)
Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
Produser : Anggia Kharisma
Penulis Buku : Marchella FP
Produksi : Visinema Pictures
Genre : Drama
Durasi : 121 Menit
Tanggal Rilis : 2 Januari 2020

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) merupakan film yang diadaptasi dari novel best seller karya Marchella FP dengan judul yang sama, dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Premis utamanya adalah konflik keluarga dan hubungan persaudaraan.

Film NKCTHI mengisahkan tentang keluarga Narendra yang menyimpan sebuah ‘rahasia’. Meski film yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko dirilis pada Januari 2020, film berdurasi 121 menit ini masih enak dan santuy ditonton bersama keluarga.

Begini awal ceritanya, hingga rahasia keluarga ini pun terbongkar. Bermula, Angkasa, Aurora, dan Awan, tiga bersaudara yang hidup dalam keluarga yang terlihat bahagia. Namun, setelah mengalami kegagalan besar pertama di tempat kerjanya, si bungsu Awan berkenalan denga Kale, pemusik eksentrik yang memberinya banyak pengalaman hidup baru.

Awan mulai mencicipi dinamika kehidupan, jatuh dan bangun serta pahitnya gagal sebagai bagian dari proses pendewasaan yang sebenarnya. Sejak saat itu, sifat Awan perlahan mulai berubah. Perubahan sikap Awan mendapat tekanan dari kedua orang tuanya. Sehingga imbas dari kejadian tersebut, ketiga kakak beradik itu pun mulai memberontak hingga akhirnya rahasia keluarga Narendra terungkap. Rahasia yang selama ini menyimpan trauma luka besar di keluarga mereka.

Dalam film ini, penyebab trauma yang menyebabkan luka besar dalam keluarga mereka adalah kehilangan salah satu anak kembar. Anak yang menjadi kembaran Awan meninggal sesaat setelah kelahirannya.
Berharap bisa menghapus kenangan itu, sang Ayah melarang istri beserta anak-anaknya agar tidak terjebak di masa lalu dan berlarut dalam kesedihan. Berusaha mengubur kenangan sedih itu dalam-dalam, setiap anggota tidak dizinkan sang Ayah bersikap murung.

Namun di kemudian hari, sikap yang mengabaikan rasa sedih, kecewa, dan merasa gagal ini menyisakan permasalahan dalam menyikapi persoalan kehidupan mereka sehari-hari.

Adegan dimana peran sang Ayah tergambar dominan dan pemegang otoritas. Sikap tegas sang Ayah bagi seluruh anggota keluarga dalam menanggapi musibah tersebut, serta mendominasi dalam berbagai keputusan dan kejadian, sang Ayah dideskripsikan mejadi “King of The Rule” untuk bisa menentukan boleh atau tidaknya apa yang dilakukan pada setiap anggota keluarga. Sentral dalam keluarga Narendra adalah sang Ayah, sementara istri dan ketiga anaknya hanya diminta patuh atas keputusan yang telah ditetapkan.

Plot-plot lain dari berbagai cerita perjuangan suka dan duka yang datang dari Angkasa, Aurora, dan Awan menjadikan film NKCTHI memiliki cerita multiplot yang membuat film menjadi lebih berwarna.

Kekecewaan karena mimpi yang tekubur, tarik menarik kepentingan kepentingan antara prioritas urusan pribadi, pekerjaan, dan keluarga. Meskipun ketiga kakak beradik itu saling mendukung dan saling melindungi satu sama lain, mereka menyadari bahwa kehidupan sosial manusia sesungguhnya secara realitas jauh lebih luas daripada itu.

Film NKCTHI berhasil memvisualisasikan depresi dengan kompleks. Masalah yang saat ini dihadapi keluarga Narendra berawal dari meninggalnya salah satu anak ketika dilahirkan. Perasaan yang campur aduk terutama dari Ayah, Ibu, dan Angkasa berdampak besar terhadap kehidupannya yang sekarang.

Ayah dan Ibu mengalami depresi yang cenderung sama, yaitu rasa cemas yang berlebihan. Sedangkan ketiga anaknya yang terkena imbas dari kecemasan orang tua, yang pada akhirnya hal tersebut menjadi boomerang bagi mereka.

Disisi lain, diantara timbunan masalah dengan alur maju-mundur yang digunakan dalam film ini justru menjadi kelemahan jika penonton tidak dapat memahaminya dengan cepat. Namun, dengan konstruksi cerita yang tidak terlalu kuat, pengarahan cerita yang diberikan Sasongko dalam film ini cukup mampu menjadikan berbagai cerita yang ingin disampaikan dalam film ini mengalir dengan baik. (Teks: Saffanisa Putri Halim/dsb, Poster Film: tribunnews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *