Kualitas Generasi Aceh Menurun, PKBI dan BKKBN Genjot Kualitas Keluarga dan Turunkan Stunting

BANDA ACEH | AcehNews.net – Dari sejarah Aceh, bahwa masyarakatnya tempo dulu lebih berkualitas dibandingkan daerah lain. Beberapa abad lalu, orang Aceh sudah berdagang sampai ke benua Eropa.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Sahidal Kastri,saat memberi sambutan pada Musyawarah Daerah PKBI Aceh ke-XII, yang digelar di Aula BKKBN Aceh, Jum’at (10/6/2022) di Banda Aceh.

“Masyarakat Aceh tempo dulu lebih berkualitas dibandingkan daerah lain. Beberapa abad lalu, orang Aceh sudah berdagang sampai ke benua Eropa. Tentu yang mampu ke sana tidak mungkin orang-orang stunting, pasti orang pintar karena harus menggunakan bahasa internasional,” kata Sahidal, pada Musda Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Aceh yang mengangkat tema seminar “Keluarga Bertanggungjawab untuk Generasi Berkualitas”.

Lanjut Sahidal, buktinya bisa dilihat sekarang aset orang Aceh di luar negeri seperti di Mekkah dan di nasional sendiri seperti emas di Monas juga sumbangan orang Aceh. Tapi, menurut Sahidal, itu dulu. Sekarang, kata dia, perlu upaya untuk mengembalikan kualitas orang Aceh seperti dulu.

“Cerminan masa depan Aceh dapat dilihat dari generasi Aceh masa kini. Jika generasi saat ini baik maka masa depan Aceh ke depan juga akan lebih baik. Oleh karena itu membina generasi berkualitas menjadi hal yang penting dilakukan,” tegas Kaper BKKBN Aceh yang juga menjadi narasumber pada seminar tersebut.

Kaper Sahidal juga mengatakan, tanpa keluarga berkualitas tidak mungkin lahir generasi berkualitas. “Dalam Islam sendiri yang dimaksud anak berkualitas itu adalah anak saleh-salehah. Dalam syariat Islam tidak dibenarkan menelantarkan anak keturunan dalam keadaan lemah, baik lemah fisik, pengetahuan, dan ekonomi,” demikian pungkas Sahidal.

Dalam paparan materi seminar terkait keluarga, isu yang diangkat mulai dari indeks pembangunan keluarga hingga terkait stunting.

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Daerah PKBI Aceh, Yunus Ilyas mengatakan, PKBI sebagai salah satu LSM tertua di Indonesia sejak lama sudah bicara soal keluarga. Hanya saja dulu berbicara tentang keluarga berencana. Namun seiring waktu, lanjutnya, persoalan keluarga yang tidak terhenti terjadi, sehingga PKBI memandang keluarga tidak saja terencana tetapi juga harus bertanggungjawab.

“Kita melihat hari ini ada kondisi yang harus diperhatikan di dalam keluarga, salah satunya soal stunting, kenakalan remaja, dan permasalahan remaja lainnya. Apalagi persoalan Narkoba, hampir tidak ada gampong di Aceh yang generasinya tidak terlibat Narkoba,” paparnya.

Oleh karena itu, menurutnya, kondisi ini harus diperbaiki. Maka, melalui seminar yang dilaksanakan tersebut mampu melahirkan pemikiran yang tajam dan dapat dibawa dalam musyawarah daerah ke-12, PKBI Aceh untuk direalisasikan melalui program-program kerja.

Seminar ini menghadirkan tiga orang pemateri, yaitu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, dr. Sulasmi, MHSM, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd, dan Sekretaris Pengurus PKBI Nasional, Dra. Josephine R. Marietta, M.PsiT. (San)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *