Kerab Banjir, 170 Situ di Jabodetabekpunjur Dipetakan

JAKARTA | AcehNews.net – OpenStreetMap Indonesia (POI), Project Management Office (PMO), dan UNDP Accelerator Labs Indonesia, berkolaborasi melakukan pemetaan partisipatif 170 situ di Jakarta dan daerah sekitarnya (Jabodetabekpunjur). Hal ini bagian dari upaya mitigasi banjir di wilayah tersebut.

Banjir merupakan salah satu masalah yang tak terpisahkan dari kehidupan warga di Jakarta dan daerah sekitarnya (Jabodetabekpunjur). Kerugian ekonomi akibat banjir jika seluruh situ susut atau hilang diestimasikan mencapai 250 miliar rupiah per tahun.

“PMO Jabodetabekpunjur diberikan tugas oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membantu menangani isu-isu strategis dalam Perpres 60 tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur. Salah satu isunya adalah mengenai masalah banjir. Situ memegang peranan penting dalam penanganan banjir,” jelas Wisnubroto Sarosa, C.E.S., M.Dev.Plg, Direktur PMO Jabodetabekpunjur dalam video wawancara, pada Jum’at (5/8/2022).

Data situ yang menjadi landasan kebijakan, kata dia, perlu diperbaharui secara berkala sehingga dapat diidentifikasi potensi pencegahan banjir yang optimal. Hal ini, menurutnya, mendorong adanya potensi untuk melakukan proses pemetaan secara partisipatif sehingga masyarakat dapat berkontribusi secara aktif melalui pengumpulan data.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap untuk meningkatkan upaya mitigasi banjir melalui kegiatan berbasis urun daya (crowdsourding) sehingga masyarakat menjadi bagian dari solusi bersama. Selain itu, data yang dimanfaatkan untuk kegiatan ini mencakup data kualitatif, satelit dan dokumentasi sehingga hasilnya lebih komprehensif,” tambah Aisha Marzuki, Head of Exploration UNDP Accelerator Labs Indonesia.

Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada 11 hingga 24 April 2022 lalu dengan memanfaatkan aplikasi bebas-terbuka (open source) yaitu Ushahidi dan Mapillary, sehingga dapat diakses publik. Ushahidi digunakan untuk mengumpulkan data seperti kondisi fisik situ, sedangkan Mapillary dimanfaatkan sebagai wadah dokumentasi foto situ.

“Hasil kegiatan pemetaan ini, kami berhasil memetakan 170 situ di Jabodetabekpunjur, dilengkapi dengan data kualitatif dan informasi pendukung lainnya. Seluruh kegiatan ini berhasil dilakukan oleh 12 orang surveyor perwakilan dari masing-masing wilayah,” ungkap Dewi Sulistioningrum, Ketua Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia (POI).

Hasil pemetaan menunjukan bahwa 24 persen situ yang dipetakan mengalami banjir satu hingga dua kali dalam setahun. Upaya pencegahan banjir seperti pembersihan sampah dan saluran air sudah dilakukan juru situ, yang memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem situ.

Walau peran ini didominasi oleh lelaki, namun beberapa juru situ perempuan, seperti Yanti di Situ Baru dan Mimin di Situ Rawa Kalong, mengungkapkan bahwa mereka juga mengumpulkan dana dan melakukan pembersihan situ secara langsung.

Dari 170 situ yang dipetakan, 60 persen situ memiliki juru situ dibawah pengelolaan pemerintah, mengindikasikan adanya potensi untuk pengaturan situ yang lebih banyak melalui perancangan kebijakan formal. PMO Jabodetabekpunjur berharap data yang dikumpulkan dapat menjadi basis dalam manajemen situ ke depannya.

“Kami melihat bahwa akhir dari kegiatan ini adalah dikeluarkannya protokol pengelolaan situ. Salah satu acuan yang dapat diambil adalah dari peta ini, sehingga kita bisa petakan tipe situ seperti apa yang sebaiknya dikelola oleh pemerintah pusat dan dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota,” Wisnubroto Sarosa menambahkan.

Lanjutnya, kegiatan ini diharapkan dapat memicu inisiatif serupa yang berkontribusi pada transformasi digital di perkotaan. “Kegiatan ini mengusung prinsip pemberdayaan data dimana masyarakat memiliki kewenangan terhadap data yang dikumpulkan sehingga dapat mendukung pembuatan keputusan di level lokal,” ucapnya.

Ia berharap, pemetaan ini dapat menjadi langkah awal yang dapat mendorong terjalinnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah yang lebih erat.” demikian pungkas Aisha Marzuki. (Echi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *