“Kemenpora Harus Bersih Dari Mafia Olahraga”

Jakarta – Memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh tepat hari ini, Selasa (9/9/2014), mantan atlet dan mantan pelatih mengadakan Rembuk Nasional yang dimotori oleh Komnas API.

Rembug nasional Komnas API itu diadakan dengan tujuan untuk membantu atlit dan mantan pelatih mendapatkan penghidupan yang layak kedepannya.

Dalam acara Rembug Nasional itu hadir para atlet dan mantan atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa di kancah olahraga internasional.

Dewan Penasihat Komnas API, Rieke Diah Pitaloka, kepada wartawan mengatakan kedepannya tidak boleh lagi ada atlet atau mantan atlet dan pelatih yang telah membawa kejayaan bagi olahraga Indonesia mengalami nasib memprihatinkan.

“Jangan lagi, para atlet itu menjadi bagian dari yang terpinggirkan. Di masa mendatang, di masa Indonesia baru nanti, hak-hak dasar para atlet dan mantan atlit juga mantan pelatih seperti kesehatan, pendidikan dan penghidupan yang layak harus dirasakan oleh mereka,” kata Rieke Diah Pitaloka, di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/9).

Lanjutnya, keberadaan para mantan atlet dan mantan pelatih kedepannya tidak boleh lagi dianaktirikan. Nasionalisme untuk mengharumkan nama bangsa di mata dunia, harus mendapat apresiasi dari negara.

“Setelah atlet membela negara, tidak boleh dikesampingkan dan harus mendapat perhatian dari negara. Karena itu keharusan setelah mereka membuat Indonesia berjaya di dunia olahraga internasional,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu pula, Rieke Diah Pitaloka mengharapkan kedepannya Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak diisi oleh para mafia pencari proyek sehingga mengesampingkan perhatian kepada atlet dan pelatih yang telah berjasa mengankat martabat bangsa di dunia.

“Kemenpora tidak boleh dijadikan sarang mafia pencari proyek, untuk menjadikan Indonesia lebih baik dan jaya dimasa mendatang melalui olahraga,” tukasnya. (inilah.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *