Kelompok 93 KKN Universitas Malikussaleh Sosialisasi Pencegahan Bullying di MTsS Nisam

NISAM | AcehNews.net – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) kelompok 93 Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, melakukan sosialisasi bullying kepada siswa MTsS Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Senin (23/10/2023).

Humas Kelompok 93, Syahrul Ramadhan, mengatakan, sosialisasi tentang buli ke sekolah MTsS Nisam ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan pencegahan terhadap perilaku bullying di lingkungan sekolah. Dimana hal ini dapat membantu mengurangi insiden buli, menciptakan lingkungan yang lebih aman, dan mendukung serta menguatkan korban.

“Kami ingin mendidik siswa tentang pentingnya menghormati satu sama lain dan mengatasi konflik dengan cara yang positif, bukan cara bullying,” jelas Syahrul.

Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan sengaja dilakukan satu orang atau kelompok yang lebih kuat. Tujuan dari bullying ini untuk menyakiti orang lain dan dilakukan terus menerus.

Kepala Sekolah, Muhammad sofyan, mengatakan, ia dan para guru di sekolah tersebut menyabut baik sosialisasi tersebut mengingat banyaknya terjadi bullying di sekolah. “Terimaksih sudah melakukan sosialisasi bahaya dan pencegahan bullying di sekolah ini,” ucapnya.

Guru Madrasah Tsanawih Swasta Nisam, Saiful, telah membantu para mahasiswa KKN Unimal dengan memfasilitasi ruangan, infokus, micropone, dan lainnya. Adapun dalam materi sosialisasi paparkan oleh Nafsyan Hayati, Dea Khairani, dan Ayasha Putri Azzahra.

“Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berday,” kata Nafsyan.

Lanjutnya, dampak psikologis pada korban, seperti kecemasan, depresi, stres, dan kehilangan kepercayaan diri.
Sementara dampak sosial pada korban, seperti isolasi sosial, perasaan kesepian, dan sulit membangun hubungan sosial yang sehat.

Bullying, menurut Nadsyan, juga berdampak pada akademik korban, seperti penurunan prestasi akademik, kesulitan berkonsentrasi, dan sering absen sekolah. Selain itu dampak pada orang yang menyaksikan bullying,lanjutnya, seperti membuat saksi berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial sehingga dia hanya diam ketika melihat tindakan bullying, dan bisa menimbulkan rasa ketertarikan untuk bergabung dengan ikut menjadi pelaku bullying.

Selain menjelaskan mengenai dampak bullying, Dea menambahkan, cara mengatasinya, yaitu, jika korban bullying, jangan biarkan kemarahan atau kesedihan menyelimuti dirinya. “Kita dapat melakukan komunikasi dengan teman yang membully, dan berkomunikasi dengan orangtua atau guru,” kata Dea.

Selain itu, Ayasha, menyampaikan, jika di buli, maka buktikan dengan prestasi. Jadikan buli, pesa dia, sebagai motivasi untuk berprestasi. “Jika kita berprestasi, si pembully akan malu dengan
sendirinya,” kata dia.

Setelah pemahaman materi mengenai bullying diberikan, digelar sebuah permainan untuk menghangatkan suasana dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan lebih aktif. (Echi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *