Kasus Covid-19 Turun, Tapi Aceh Belum dalam Indikator Aman

BANDA ACEH | AcehNews. Net — Kasus harian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh mulai turun. Meski turun Aceh belum berada dalam indikator aman penularan virus corona.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada AcehNews. Net Sabtu (26/6/2021), di Banda Aceh.

“Sepanjang Pandemi Covid-19, mulai akhir Maret 2020, kasus harian selalu berfluktuatif naik dan turun. Hal ini tentu tidak bisa dijadikan indikator bahwa Aceh dalam keadaan aman,” ujar Saifullah Abdulgani.

Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menuturkan, provinsi paling ujung Pulau Sumatera itu boleh lega apabila kasus terkonfirmasi baru harian menunjukkan tren yang menurun dua minggu berturut-turut dan sebahagian besar daerah kabupaten/kota sudah kuning dan hijau, serta tidak ada lagi zona oranye.

Sedangkan di Aceh saat ini, kata SAG, ada sebanyak 18 kabupaten/kota masih zona oranye. Zona kuning hanya di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Timur, Bener Meriah, Simeulue, dan Kota Subulussalam. Sementara itu, lanjutnya, kasus positif harian juga masih berfluktuasi setiap hari.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Aceh mengatakan, oleh karena itu, situasi pandemi Covid-19 Aceh harus didorong oleh semua pihak untuk menjadi lebih baik. “Jangan ada lagi daerah yang jatuh lagi menjadi zona merah. Di zona merah sekolah tatap muka tidak dibenarkan dan semua kegiatan sosial kemasyarakatan sangat dibatasi. Karena itu zona oranye harus segera menjadi kuning, dan yang kuning menjadi zona hijau,” kata SAG.

Namun demikian, meski mengubah zonasi warna suatu daerah itu tidak mudah tetapi bukan tidak bisa dilakukan. “Semua elemen masyarakat mesti bersinergi. Secara individual setiap orang menjalankan protokol kesehatan. Secara komunitas masyarakat menunda acara-acara yang dapat mengumpulkan massa dan menciptakan kerumunan,” pesannya.

Lanjutnya, pada level Satgas Covid-19 kabupaten/kota meningkatkan testing dan tracing kontak erat di tengah-tengah masyarakat secara lebih agresif. Hasil swab nasofaring dan orofaring, sarannya segera dikirim ke Satgas Covid-19 Aceh untuk didistribusikan kepada laboratorium RT-PCR yang ada.

Sementara itu, kapasitas dan fasilitas rumah sakit rujukan, menurutnya juga perlu ditingkatkan  sesuai indikator kesediaan tempat tidur untuk perawatan Covid-19 atau isolasi. Sebab menurutnya lagi, faktor ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, merupakan idikator penting bagi Satgas Covid-19 dalam menghitung bobot zonasi warga suatu daerah.

“Bila semua elemen berkolaborasi dan bersinergi, termasuk para relawan Posko Covid-19 Gampong, Insya Allah Aceh akan segera menjadi zona hijau, zona paling aman peningkatan kasus positif baru harian,” demikian pungkas SAG.

Sementara itu terkait jumlah kasus Covid-19 di Aceh, lebih lanjut SAG melaporkan kasus akumulatif di Aceh, per 26 Juni 2021, telah mencapai 18.847 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak  14.351 orang. Pasien yang sedang dirawat 3.728 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 768 orang. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *