Diprakirakan 9 Maret 2016,
Indonesia Bakal Mengalami Gerhana Matahari Total

Indonesia bakal mengalami Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 mendatang. Tak hanya akan membuat sebagian wilayah Indonesia menjadi gelap gulita, ternyata GMT juga akan berpengaruh terhadap gravitasi bumi.

Kepala Bidang Seismologi Teknik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jaya Murjaya mengatakan, pada saat GMT, gravitasi matahari dan bulan mencapai titik maksimum, sehingga akan menimbulkan anomali terhadap gravitasi bumi.

“Memang akan terjadi anomali terhadap gravitasi bumi, namun kita akan teliti lebih lanjut seberapa besar anomali tersebut,” ujar Jaya, di Gedung LAPAN, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2015.

Salah satu efek dari besarnya gravitasi matahari dan bulan terhadap bumi, lanjut Jaya, ialah terjadinya pasang air laut. Namun, jika anomali gravitasi yang terjadi cukup tinggi, hal itu dapat memicu gempa.

“Kalau sangat kuat gravitasinya, memang bisa memicu gempa, nanti akan diteliti lebih lanjut pada saat GMT, nanti penelitiannya akan dipusatkan di Palu.”

Sekadar informasi, LAPAN memprediksi GMT akan terjadi di 10 provinsi di Indonesia. Jalur GMT bermula dari Palembang, Bangka Belitung, Sampit, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, Luwuk, Tarnate dan Halmahera.

Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, antara lain; Kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon.

Gerhana matahari adalah suatu peristiwa dimana bulan melintas di antara bumi dan matahari, sehingga kedudukan matahari, bulan dan bumi, terletak pada satu garis lurus, sehingga menyebabkan cahaya matahari yang jatuh ke bumi terhalang oleh bulan. (viva.co.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *