Hari Pers Nasional 2023 di Medan, FJPI Gelar Sarasehan Jurnalis Perempuan dan Literasi Digital Pemilu 2024

MEDAN | AcehNews.net- Memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) akan menggelar sarasehan jurnalis perempuan Indonesia yang akan mengusung tema “Menyusuri Jejak Sumatera Sebagai Pelopor Pers Perempuan”.

Sarasehan yang digelar pada Selasa (7/2/2023), ini akan menghadirkan narasumber, Ichwan Azhari (Sejarawan dari Universitas Negeri Medan), Uni Lubis (Ketua Umum FJPI/ Pemred IDNTimes), Lia Anggia Nasution (Peneliti Sejarah Pers Perempuan di Sumatera Utara), dan Risa Marta Yati (Peneliti Pers Perempuan di Sumbar).

Menurut Ketua Panitia Kegiatan, Khairiah Lubis yang juga Sekretaris Jenderal FJPI Pusat, akan hadir Ketua Dewan Pers, DR Ninik Rahayu SH, MS, sebagai keynote speaker.

Sumatera sebagai Pelopor Pers Perempuan di Indonesia

“Kenapa FJPI secara khusus mengusung tema tentang ‘Menyusuri Jejak Sumatera sebagai Pelopor Pers Perempuan di Indonesia’. Hal itu dikarenakan Sumatera memiliki sejarah panjang dalam perjuangan pers perempuan di Indonesia,” tutur Khairiah atau yang akrab disapa Awi.

Lanjutnya, Negeri Andalas yang membujur dari Teluk Benggala hingga Selat Sunda ini adalah tempat lahirnya pers perempuan di Indonesia. Swbut Awi, ada dua media perempuan asal Sumatera yang menandai perjuangan perempuan dari sisi pers, yaitu Koran Sunting Melayu yang didirikan oleh Rohana Kudus di Sumatera Barat sekitar 1912, dan Koran Perempuan Bergerak yang diprakarsai Boetet Satidjah dari Medan, Sumatera Utara pada 1919.

Sementara itu, jelas Awi, Sunting Melayu tercatat sebagai surat kabar pertama di Indonesia yang dipimpin, dijalankan, dan diperuntukkan bagi kaum perempuan.

“Dengan isu nasionalisme dan emansipasi perempuan dalam pendidikan, Rohana berperan sebagai pemimpin redaksi yang turut dibantu oleh Zubaidah Ratna Djuwita. Tidak hanya menjadi wadah berpendapat para perempuan di Sumatra Barat, Sunting Melayu yang terbit seminggu sekali dan bertahan terbit hingga sembilan tahun juga menampung tulisan dari daerah-daerah lain di Indonesia,” beber Awi.

Kelahiran Sunting Melayu, lanjutnya, menandakan babakan baru pergerakan dan akselerasi kemajuan perempuan Indonesia. Sunting Melayu memuat tulisan-tulisan mengenai isu-isu kemajuan perempuan, biografi-biografi perempuan berpengaruh, dan berita-berita dari luar negeri.

Di Medan, jelas Awi, Koran Perempuan Bergerak disebut bukan koran biasa. Dari pemilihan namanya, menegaskan bahwa koran ini adalah media progresif. Pada halaman depan koran tertulis, “Penyokong perjuangan kaum perempuan”.

Perempuan Bergerak memiliki jargon “sahabat terbaik mampu melindungi sesama perempuan harus saling mendukung dan melindungi”. Semangat ini, kata Awi, elevan dengan jargon yang diangkat gerakan perempuan saat ini, yaitu woman support woman.

“Hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan ikut berpartisipasi di dunia politik menjadi isu utama edisi-edisi Perempoean Bergerak. Media ini tidak hanya mengulas tugas perempuan dalam penjagaan rumah tangga, adab sopan santun, kehidupan suami istri, menjaga dan merawat anak serta pergaulan sehari-hari, tetapi juga menyuarakan gerakan perempuan dan sastra,” jelasnya lagi.

Diskusi Literasi Digital

Selain seminar tentang pers perempuan, untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi Pemilu 2024, FJPI juga menggelar dialog dengan tema Literasi Digital Menghadapi Pemilu 2024.

Bertempat di Rumah Literasi Ranggi di Komplek PWI, Medan, Diskusi literasi digital menghadapi Pemilu 2024 yang akan diadakan pada Rabu, (8/2/2023), akan menghadirkan narasumber yakni, Imam Wahyudi (Anggota Dewan Pers 2013-2019), Uni Lubis (Ketua Umum FJPI/ Pemred IDNTimes), Musa Rajekshah (Wakil Gubernur Sumatera Utara), dan Alwen Ong (Sociopreneur).

“Kegiatan ini dilatarbelakangi pelaksanaan Pemilu 2019 yang menunjukkan bahwa ruang digital begitu berpengaruh dalam pola interaksi masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu. Kita berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memahami, merespon dan memberikan haknya dalam Pemilu,” demikian pungkas Awi. (San)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *