Habitat Terganggu, dalam Seminggu, Dua Warga Aceh Diterkam Buaya

BANDA ACEH | AcehNews.net – Dua warga Aceh diterkam buaya dalam seminggu terakhir. Salah seorang diantaranya tewasm  sementara seorang lainnya mengalami luka-luka robek di bagian tubuhnya.

Sebenarnya, apa yang menjadi penyebab konflik antara manusia dan buaya ini, ” Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, Kamis (08/03/2018) menjawab, sangat mungkin karena habitat buaya terganggu.

Sapto menjelaskan, BKSDA sudah mengimbau warga agar tidak beraktivitas pada malam hari di lokasi yang menjadi habibat atau sarang buaya. Ia mengatakan, predator ini sangat aktif saat malam hari. Namun, beberapa warga tampak mengabaikan imbauan tersebut.

“Kita sudah berulang kali mensosialisasikan agar warga menghindari aktifitas di malam hari pada daerah habitat buaya, tapi tetap saja dilakukan. Masyarakat sendiri kurang waspada, karena mereka justru beraktifitas di tengah malam waktu buaya sangat aktif,” jelasnya.

Menurutnya, waktu buaya paling aktif mulai menjelang tengah malam hingga dinihari. Di Aceh sendiri, ada empat kabupaten yang mempunyai habibat buaya yakni  Aceh Singkil, Aceh Jaya, Aceh Timur, dan Aceh Utara. Selama 2018 ini, pihaknya sudah menerima empat laporan kasus konflik antar buaya dan manusia.

“Tahun ini sudah empat kali, dengan dua kejadian memakan korban baik korban jiwa maupun luka-luka,” ungkap Sapto.

Seperti diketahui, seorang warga Aceh Singkil bernama Ereanus Telaumbanua (25) ditemukan tewas setelah dimangsa buaya. Jasadnya ditemukan Rabu (28/02/2018) lalu, dengan mengenaskan dan  korban ditemukan setelah dua hari diyatakan hilang saat tengah mencari teripang di lokasi habitat buaya pada malam hari.

Sementara, satu korban lainnya yakni Asri (22) asal Gampong Peunayon, Kecamatan Serba Jadi, Aceh Timur. Asri diterkam buaya saat tengah mandi di aliran sungai Tanjung Lipat gampong setempat, Rabu (28/02/2018) lalu atau sekitar pukul 7.40 WIB.

Akibatnya, korban mengalami luka robek di bagian bahu sebelah kiri selebar 15 sentimeter dan luka robek di ketiak kiri sepanjang 7 sentimeter serta luka memar di dada kanan bekas pukulan ekor satwa dilindungi tersebut.  (hafiz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *