BANDA ACEH | AcehNews.net – Pesawat yang dipiloti Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf saat mendarat darurat di kawasan pantai Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Sabtu sore (17/02/2018) ternyata milik salah seorang pengusaha kaya di Aceh, yakni Lukman CM.

Hal ini dikatakan sendiri Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, saat menjawab pertanyaan wartawan pada konferensi pers yang digelar dikediamannya Sabtu malam (17/02/2018), setelah beberapa jam peristiwa naas itu. 

“Itu pesawat milik Pak Lukman,” ujar Irwandi Yusuf yang tidak menjelaskan dgn rinci bahwa pesawat itu dipinjamkan atau dihadiahkan kepadanya. 

Menanggapi ini, secara terpisah, Direktur Centre For Budget Analisis (CBA), Ucok Sky Khadafi mengusulkan, agar BPK RI segera melakuka
mengaudit perjalanan dinas Gubernur Aceh yang menggunakan pesawat, khususnya melakukan kunjungan kerja ke daerah, apabila benar pesawat itu milik orang lain. 

“BPK harus audit perjalanan dinas gubernur melakukan kunjungan kerja menggunakan pesawat seperti kemarin,” katanya kepada wartawan, Ahad (18/02/2018) di Banda Aceh.

Menurut Ucok alasan mengapa harus diaudit yakni perjalanan dinas dengan pesawat untuk mengetahui lebih jelas penggunaan anggaran serta BPK RI juga harus mengaudit nantinya biaya perbaikan pesawat yang rusak tersebut, apakah menggunakan APBA atau bukan.

“Jika setelah diaudit nanti memang tak ada penggunaan dana dari APBA, maka dapat dipertanyakan kenapa si pengusaha memberikan pesawat tersebut kepada Gubernur Aceh? Biar semua lebih jelas,” kata Ucok.

Direktur Centre For Budget Analisis juga mengatakan, jika nanti terbukti setelah diaudit BPK RI tidak ditemukan penggunaan APBA dan pesawat tersebut diberikan gratis kepada Gubernur Aceh, itu tidak dibenarkan.

“Yang ditakuti itu ada dugaan pesawat mini jenis Shark Aero pemberian dari pengusaha, jika benar itu sudah termasuk dalam kategori gratifikasi,” pungkasnya. (hafiz)