BPTP Sarankan Petani di Aceh Gunakan  Sistem Tanam Legowo

BANDA ACEH – Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh menyarankan kepada petani di Aceh agar menggunakan sistem tanam padi legowo. Sistim legowo 2 : 1 ini dipercaya mampu meningkatkan produktivita hasil pertanian padi.

Kepala BPTP Aceh, Basri A Bakar, Senin (2/3) di Banda Aceh mengatakan, BPTP Aceh menganjurkan petani di Aceh mengunakan sistem tanam legowo 2:1 karena sistem ini produksi hasil pertanian jauh lebih tinggi daripada model biasa.

Jelasnya,  pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah meminta kepada Pemerintah Aceh agar mampu mencapai target produksi padi 2015 yaitu, sebesar 2,7 juta ton. Menurut Basri Abakar, dengan sistem tanam legowo hasil pertanian padi bisa mencapai 7 hingga 8 ton per hektare, sedangkan dengan sistem biasa hanya menghasilkan 4,6 hingga 5,5 ton per hektare.

“Saat ini, baru sekitar 30 persen saja petani kita yang menggunakan system legowo, untuk itu kami menyarankan agar petani di Aceh menggunakan sistim tanam legowo 2:1, sehingga hasil tanam pagi melonjak naik,” tuturnya.

Sementara ketika ditanya mengapa masih 30 persen, Basri menjawab, karena masih ada berbagai persoalan seperti penggunaan peralatan berupa alat caplak roda. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar disediakan minimal dua alat caplak oleh dinas pertanian untuk setiap Balai Penyuluh Pertanian (BPP) ditingkat kecamatan.

”Kami sedang berkoordinasi dengan penyuluh di lapangan agar gencar melakukan sosialisasi kepada petani kita, supaya mempebanyak sistem tanam padi legowo. Semoga ke depan dari 30 persen akan meningkat lagi jumlah petani di Aceh yang menggunakan sistim legowo 2:1,” jelas Basri.

Sebut Basri, saat ini daerah yang sudah menerapkan sistim tanam legowo 2:1 yaitu,      Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireun, dan Aceh Barat Daya. “Untuk peningkatan produktivitas juga harus didukung oleh bibit dan pupuk, selain teknologi. Khusus untuk benih, kami anjurkan benih unggul seperti inpari 16, ciherang, dan mekonggang,”paparnya.

Pemerintah Aceh, untuk mengejar target yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian, Aceh katanya telah melakukan sejumlah upaya seperti perbaikan jaringan irigasi di sejumlah kabupaten, pemberian pompa air bagi daerah yang sulit air, optimalisasi lahan dengan memberikan benih unggul dan pupuk,  serta pemberian traktor, dan mesin panen. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *