Biar Engga Gegar Budaya, ini Baiknya Bestie Lakukan

AcehNews.net – Baru pindah ke tempat yang baru, so ada budaya baru yang masuk. Tiba-tiba ada rasa rindu rumah dan binggung dengan semua identitas.

Jika bestie ada mengalami gelaja di atas, itu tandanya bestie lagi terkena “gegar budaya” atau kerennya “culture shock”.

Gegar budaya atau culture shock adalah suatu perasaan bingung, cemas, risau, gelisah ketika bertandang atau bermukim di lingkungan masyarakat yang baru dan total beda dengan situasi biasanya. Terlebih bagi mereka yang baru pertama kalinya tinggal dalam waktu lama di daerah baru.

Nah umumnya, gegar budaya yang dialami pertama kali ialah pada proses berkomunikasi. Pengalaman berbicara bahasa asing tidak di negara aslinya akan sangat berbeda ketika mempraktikkannya langsung di negara asal. Belum lagi disparitas nilai mata uang, perilaku mengonversi harga barang di luar negeri dengan mata uang negara asal kerap kali terjadi dan menjadi kendala.

Nah, apa saja yang dialami mereka yang keterkejutan budaya? Sila simak dibawah ini yaa:

• Merasa bosan,

• Menarik diri dari lingkungan baru,

• Diliputi perasaan tidak berdaya

• Mudah lelah hingga lebih sering tidur,

• Terlalu sering mengomentari budaya atau tradisi setempat,

• Homesick alias kangen rumah,

• dan depresi.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

1. Mempelajari daerah tujuan,

2. Menghafal lokasi-lokasi penting

3. Tidak membandingkan daerah tempat kamu tinggal dengan daerah yang baru,

4. Menjalin relasi di daerah baru,

5. dan berpikir terbuka.

Dikutip dari Study UK British Council, berikut cara mengatasi (terutama mahasiswa) jika kamu mengalami gegar budaya. Yaitu:

– Bersikap terbuka
Saat berada di daerah baru, mungkin Anda akan menemukan bahasa, aksen, kebiasaan, ataupun makanan yang membuat Anda harus lebih waspada.

Agar tidak mengalami culture shock, Anda perlu sikap terbuka agar terbiasa dengan hal tersebut. Dengan sikap terbuka pula, Anda dapat mempelajari kebudayaan baru yang mungkin saja Anda sangat menyukainya.

– Bertanya
Perbedaan budaya sering kali membuat mahasiswa rantau menjaga diri dan tidak memahami lingkungan barunya.

Sehingga dapat membuat mereka tidak memahami karakteristik daerah tersebut. Padahal berinteraksi dengan masyarakat lokal merupakan hal yang sangat menguntungkan, karena Anda dapat bertanya ataupun meminta tolong dengan orang lain jika Anda mengalami kesulitan di sana.

– Memiliki teman
Memiliki teman akan membantu Anda untuk melawan culture shock yang Anda rasakan. Memiliki teman-teman yang bukan merupakan penduduk asli daerah tersebut akan membuat Anda merasakan bahwa Anda bukanlah satu-satunya orang yang mengalami keterkejutan budaya. Ohya, berteman juga akan dapat meningkatkan keterampilan sosial Anda.

– Rangkullah bahasa sendiri
Kehidupan di universitas akan dipenuhi dengan budaya serta latar belakang yang beraneka ragam. Karenanya, Anda tidak perlu merasa malu dengan budaya Anda sendiri.

Karena tidak menutup kemungkinan ada orang lain yang menyukai kebudayaan Anda. Menjadi diri sendiri merupakan suatu hal yang penting meskipun Anda harus beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan. (Nita J/dsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *