Belasan Kakek-Kakek  Demo DPR Aceh

BANDA ACEH –  Pendukung Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta segenap masyarakat Aceh agar tidak terprovokasi oleh segelintir sekelompok yang ingin merusak perdamaian Aceh. Hal itu diutarakan belasan kakek-kakek yang mengatasnamakan perwakilan dari 23 Kabupaten/kota se-Aceh saat melakukan unjuk rasa di halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Rabu (17/9) di Banda Aceh.

Dalam amatan acehnews.net, para demonstran yang didominasi laki-laki lanjut usia tersebut  membawa spanduk yang bertuliskan “Kami mewakili masyarakat 23 Kabupaten/kota se-Aceh mendukung Kepemimpinan Zaini Abdullah sebagai Gubernur hingga masa jabatan habis”. Aksi yang melibatkan kakek-kakek tersebut mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisan.

“Kami menilai aksi dilakukan segelintir kelompok yang mengatasnamakan diri Badan Penyelamat Pemerintah Aceh (BP2A) itu, hanya ingin mengeser kepemimpinan Zaini Abdullah, bukan untuk kepentingan rakyat,” ujar Koordinasi Aksi, Syeh Mukhtar Agus Abu Bakar kepada wartawan.

Menurut dia lagi, BP2A tidak berhak meminta Zaini Abdullah untuk mengundurkan diri dari Jabatannya sebagai Gubernur Aceh. Karena bedasarkan pasal 29 UU Nomor 32 Tahun 2014 menyebutkan ada beberapa hal seorang kepala daerah dapat diminta mundur atau diberhentikan dari jabatan.

“Seorang Pimpinan Daerah dapat diberhentikan ketika telah berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru, tidak dapat melaksanakan tugas berturut-turut selama 6 bulan, serta melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana panjara paling singkat 5 bulan,” imbuhnya.

Menurut kakek keren ini, tidak satupun yang dilanggar oleh GubernurAceh,  Zaini Abdullah yang sedang memberikan amanah memimpin masyarakat Aceh. Namun, dia dan teman-temannya menyayangkan, ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu perdamaian Aceh dan melakukan provokasi murahan yang tidak mendasar demi kepentingan politik sesaat.

Para demonstran lansia itu meneriakkan dukungannya kepada Gubernur Aceh yang sedang digoncang pihak-pihak yang ingin menurunkannya dari jabatan yang dimandatkan rakyat Aceh. Dalam aksi damainya, demonstran meminta Pemerintah Aceh saat ini untuk terus berbuat dan berkerja demi menjaga MoU Helsinki, UUPA, perdamaian Aceh, dan pembagunan aceh secara berkeadilan dan tidak diskriminatif. (Agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *