Abdya Gelar Pesta Demokrasi Pilkades  

ACEH BARAT DAYA – Pesta Demokrasi di tingkat Gampong atau desa di kabupaten Aceh Barat dilangsungkan sejak 16 hingga 18 Maret 2015. Pada hari pertama Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) berlangsung di dua kecamatan yaitu Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee.

Dari amatan AcehNews.net di Gampong Padang Sikabu, Kecamatan Kuala Batee, acara pemilihan berlangsung dengan lancar dan tanpa hambatan. Warga masyarakat Padang Sikabu kembali memilih M. Isa untuk kedua kalinya. Setelah habis masa jabatannya sebagai keuchik (kepala desa) Padang Sikabu.

Pada Pilkades 2015,  M.Isa bernomor urut 2 mendapatkan total 507 suara dan Marbawi nomor urut 1 mendapatkan total 179 suara. Dengan demikian M. Isa meraih suara lebih unggul dari Marbawi.

Pilkades di Gampong Padang Sikabu tidak semua masyarakat mengunakan hak pemilihnya. Dari data pemilih yang dihimpun AcehNews.net dari panitia Pilkades di desa tersebut. Jumlah pemilih tercatat sebanyak 1.082 orang, sedang yang mengunakan hak pilih hanya 686 orang atau sekitar 60 persen.

“Banyak warga masyarakat tidak berada di gampong karena berada diluar daerah sehingga tidak bisa mengunakam hak pilih, apalagi sebagian besar mahasiswa yang kuliah di luar Abdya,” jelas Asrul, panitia pemilihan.

Hari kedua Pilkades, 17 Maret 2015 berlangsung di Kecamatan Jeumpa, Susoh, dan Blangpidie. Sedangkan hari ketiga, 18 Maret di Kecamatan Setia, Tangan Tangan, Manggeng, dan Lembah Sabil. Menjelang hari ketiga pemilihan keuchik,  ratusan masyarakat di Desa Lhang, Kecamatan Suak Setia, kecewa pada penitia Pilkades. Hal tersebut disebabkan terjadi atrian ditempat pemilihan terjadi beberapa jam ketika hendak mencoblos calon kandidat pilihaan mereka.

“Cukup aneh pemilihan keuchik kali ini, kotak tempat pemungutan suara cuma satu unit yang disediakan panitia. Makanya banyak masyarakat yang kecewa kepada panitia. Karena harus mengantri cukup lama untuk memilih kepala desa. Saya juga kecawa karena harus menunggu beberapa jam,” ucap Saprina, salah satu pemilih yang sudah tiga jam mengantri, namun tak jua dipanggil namanya.

Ia menyebutkan, banyak orang yang baru datang kelokasi pemilihan langsung dipanggil, sementara itu, sejumlah warga lainnya yang sudah lama tiba harus menunggu sampai beberapa jam, tuturnya kepada AcehNews.net dilokasi pemilihan kepala desa di desa setempat. Lanjutnya, tempat pemungutan suara (TPS)  katanya hanya satu saja. Oleh karena itu banyak masyarakat yang mengeluh karena harus menunggu lama.

Mekanisme Pilkades 2015 di Kabupaten Abdya digelar tidak dengan cara dicobos dan atau diconteng. Tetapi pihak panitia menyerahkan kertas suara kepada pemilih yang sudah mendapatkan undangan (jika tidak mendapat undangan maka cukup membawa Kartu Keluarga ke TPS). Kemudian pemilih melipat kertas suara yang didapatkan dari panitia dan memasukannya ke kotak suara yang disediakan. Panitia menyediakan satu kota suara bagi satu calon keuchik. (nasruddin oos)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *