Jumlah ODP Terus Bertambah
50 Pasien Dalam Pengawasan dan Tiga Positif Covid-19 di Aceh Dinyatakan Sembuh

BANDA ACEH | AcehNews.Net – Sebanyak 50 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Provinsi Aceh dari 58 kasus yang tercatat dinyatakan sembuh dan telah dibolehkan pulang. Sedangkan, tiga pasien positif Covid-19 juga dinyatakan sembuh dari lima kasus yang ada.

Hal ini dinyatakan, Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani Rabu (8/4/2020), di Banda Aceh.

“Hari ini sebanyak 58 kasus, bertambah satu kasus dibandingkan kemarin, 57 kasus. Dari jumlah itu, 50 orang sudah sehat dan pulang, enam pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk satu pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, di RSUZA Banda Aceh,” sebut SAG.

SAG menambahkan, dari lima kasus positif Covid-Aceh, tiga orang sudah sehat dan sudah istirahat di rumahnya. Sementara satu orang dalam perawatan RSUZA Banda Aceh, dan satu kasus lainnya meninggal dunia.

“Kasus meninggal dua orang, tetapi yang positif Covid-19 satu orang di Aceh,” tegas SAG.

Sementara itu, SAG kembali memperbaharui informasi harian terkait Covid-19, yang merupakan akumulasi kasus yang dicatat dan dilaporkan Gugus Tugas Covid-19 dari 23 kabupaten/kota se Aceh.

Sebut SAG, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh per hari ini jumlahnya 1.304 orang (kasus). “Ada penambahan sebanyak 22 kasus dibandingkan kemarin, 1.282 kasus. Jumlah ODP yang telah selesai proses pemantauannya sebanyak 638 kasus, masih dalam proses pemantauan sebanyak 666 kasus,” papar SAG.

“Pasien yang sudah pulang, baik yang PDP maupun yang Positif Covid-19 dan sudah bebas dari virus corona, tetap harus istirahat di rumah hingga sembuh sempurna,” ujar SAG mengingatkan.

Jumlah pasien yang dikonfirmasi positif Covid-19 di Aceh, sampai hari ini, Rabu (8/4/2020) pukul 15.00 WIB, tidak bertambah, tetap lima orang. Tiga orang sudah dinyatakan sembuh dan dua orang lagi masih dirawat.

“Masyarakat harus mengetahuinya, jumlah Orang Dalam Pengawasan terus bertambah di Aceh, namun jangan memberikan stigma/cap buruk kepada mereka. Setiap orang berpotensi menjadi ODP dan bahkan PDP. Masyarakat wajib mendorong ODP untuk berobat ke Puskesmas terdekat, mendukung isolasi mandiri yang harus dijalankan selama 14 hari, dan tetap menjaga jarak, namun tidak menjauhinya”, kata SAG.

Apabila mengucilkan ODP, lanjutnya, ada kemungkinan mereka menutup diri, bersembunyi di kamar, dan enggan berobat karena malu. Akibatnya, ia berpotensi terjadi sumber penularan berantai mulai dari keluarganya, tetangganya, dan masyarakat sekitarnya.

“Jangan kita pandang negatif orang sakit, tapi membantunya berobat dan terus berdoa meminta perlindungan dari Allah SWT,” demikian pungkas SAG. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *