TAKENGON – Kabupaten Aceh Tengah memperingati Hari Disabilitas Internasional 2014. Kegiatan pertama kali digelar di Aceh Tengah ini diikuti sekira 40 anak difabel. Mereka mengikuti senam SKJ dan gerak jalan santai.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap 3 Desember setiap tahunnya semua Negara di dunia juga diperingati di Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Peringatan tersebut ditandai dengan kegiatan Senam Kesejahteraan Jasmani (SKJ) dan jalan santai dengan mengambil rute depan kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Aceh Tengah, kemudian menuju simpang pinangan dan kembali ke halaman kantor.
Kegiatan yang dikoordinir oleh LPP RRI Takengon bekerjasama dengan Dinsosnaker Aceh Tengah diikuti sebanyak 40 anak penyandang dishabilitas dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Kebayakan.
“Peringatan hari disabilitas bermaksud untuk memberdayakan masyarakat, terutama kaum dishabilitas yang merupakan salah satu visi RRI sebagai pembangun karakter bangsa,” ungkap Kepala Stasiun LPP RRI Takengon, Muslim, disela acara, Minggu (30/11)
Menurutnya, peringatan dishabilitas dilaksanakan serentak oleh RRI diseluruh Indonesia dan merupakan yang keempat kalinya, sementara untuk LPP RRI Takengon acara tersebut adalah yang pertama sekali dilaksanakan.
Muslim menambahkan, acara tersebut bertujuan untuk membangkitkan semangat kaum disabilitas, karena mereka juga dapat berkreasi, berkiprah, dan mengembangkan bakatnya seperti layaknya masyarakat pada umumnya.
“Salah satu makna yang dapat diambil adalah kita harus lebih bersyukur terhadap apa yang telah ada dan lebih peduli terhadap sesama manusia sebagai ciptaan ALLAH SWT, sekaligus meningkatkan hak-hak fundamental para penyandang disabilitas dan integrasi para penyandang disabilitas di dalam setiap aspek kehidupan, seperti aspek social, politik, ekonomi ,dan status budaya masyarakat,”kata Muslim.
Pada kesempatan itu kepala stasiun LPP RRI Takengon tersebut juga memberikan semangat kepada para kaum penyandang disabilitas untuk dapat mengembangkan potensi diri sesuai dengan bakat masing-masing agar dapat berkiprah dan terlibat dalam pembangunan.
Kepala Dinsosnaker Aceh Tengah, Subhan Sahara mengatakan, peringatan hari disabilitas menjadi momentum meningkatan kesadaran berbagai pihak terhadap pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas sebagai warga negara menuju kepada kesetaraan, kesejahteraan dengan masyarakat umum lainnya.
Berkaitan dengan hal tersebut dia sangat berharap kedepan adanya tindakan–tindakan seperti memberikan pelatihan secara berkelanjutan kepada para penyandang disabilitas agar mereka dapat mandiri dan mengurangi ketergantungan kepada orang lain.
“Secara berkelanjutan kita telah melaksanakan pelatihan kepada para penyadang disabiitas, dan pada 2015 juga telah dianggarkan untuk peatihan yang disesuaikan dengan karakter fisik dan kebutuhan,” ujar Subhan.
Turut hadir dalam kegiatan itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Bardan Sahidi, yang turut mengingatkan bahwa memberdayakan disabilitas adalah keharusan bagi seluruh masyarakat.
“Peran utama mendorong ini adalah pemerintah, banyak potensi dari disabilitas yang dimiliki manusia lain, maka upaya yang minimal bisa kita lakukan dengan memberdayakan mereka dan melibatkan mereka dalam pembangunan, “ jelas Bardan.
Peserta jalan sehat juga mendapatkan bingkisan dari sponsor berupa perlengkapan sekolah, peralatan mandi, dan gelas air mineral.(emka)