AcehNews.net|BIREUEN – Tercatat 20 kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi di Kabupaten Bireuen dalam empat bulan terakhir dalam tahun 2016 ini.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Badan Perempuan dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Bireuen, Halidar, mengatakan, dari banyak kasus teridentifikasi pelaku merupakan orang terdekat korban, seperti paman, kakek tiri, dan tetangga dekat rumah korban.
“Jangankan tetangga lain, mungkin orangtua si korban juga tidak mencurigai perbuatan pelaku yang dianggap seperti saudara dan hal inilah yang memuluskan aksi pelaku untuk melakukan perbuatan asusila terhadap korban karena tidak dicurigai,” jelas Halidar, Jumat (22/04/2016) di Bireuen.
Haidar mencontohkan, satu kasus yang bergulir pada awal Maret lalu, di mana seorang kakek tanpa anak yang hidup hanya berdua dengan sang istrinya, tega melakukan kekerasan seksual terhadap anak tetangganya yang masih berusia 7 tahun.
“Kedua orangtua korban sibuk mencari nafkah, sehingga pengawasan terhadap putrinya juga lemah. Orangtua korban baru mengetahui prilaku terkutuk tetangganya itu dari mulut sang anak sendiri yang sudah tak tahan diperlakukan tidak senonoh berulang kali oleh tetangganya itu,” jelas Haidar lagi.
Beberapa kasus, lanjutnya, memang pelakunya orang dewasa dan terdekat korban, semisal tetangga, saudara dekat atau jauh. Namun, dua kasus bergulir pelakunya anak di bawah umur yang korbannya hingga saat ini masih harus menjalani perawatan fisik dan psikis.
Kendati tak berharap fenomena gunung es terjadi pada kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Bireuen, Haidar berharap keluarga korban tetap berupaya melaporkan tindakan tersebut. Karena tidak kecil, dampak buruk yang ditimbulkan.
“Rata-rata korban yang kita advokasi mengalami trauma fisik dan psikis berkepanjangan, malah beberapa korban tidak bisa didekati dan berlari jika melihat orang asing yang tak dikenalnya,” demikian ungkap Halidar tentang trauma yang dialami korban kekerasan seksual. (dedek)
