AcehNews.net|BANDA ACEH – Komunitas Saleum Banda Aceh bekerjasama dengan Kemedikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) mengadakan Festival Rapa’i Geleng di Taman Budaya, Banda Aceh dari 06 hingga 08 Februari 2016.

Kegiatan yang mengangkat tema “Bersaing dalam Mutu, Bersatu dalam Budaya” itu t diikuti 16 sanggar Rapa’i Geleng dari berbagai daerah di Aceh. Antaranya, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, dan Pidie Jaya.

Kepala Dinas Budaya dan Parawisata Aceh yang diwakili Kepala Taman Budaya, Suburhan saat membuka festival tersebut, Sabtu malam (06/02/2016) mengatakan, tarian tradisional Aceh seperti Rapa’i Geleng dapat dijadikan daya tarik untuk wisatawan dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke Aceh.

“Terimakasih kepada Komunitas Saleum Banda Aceh yang telah membantu Pemerintah dalam pelestarian seni dan budaya Aceh dan kita berharap Rapa’i Geleng juga dapat mengikuti tari Saman Gayo yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya non benda,”harapnya.

Sementara itu, Pimpinan Komunitas Saleum yang juga ketua pelaksana, Imam Juaini, mengatakan, pentingnya akar yang kuat dalam pelestarian tarian tradisional Aceh supaya jangan hilang ditelan zaman.

Lanjutnya, selain itu juga banyaknya nilai pendidikan yang terkandung di dalam tarian tradisional Aceh bisa dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan kreatifitas bagi generasi muda, khususnya pencinta seni Aceh.

Malam ini, Senin (08/02/2016) festival Rapa’I Geleng masih digelar di Taman Budaya Banda Aceh. Ajang seni dan budaya Aceh ini terbuka bagi masyarakat umum dan tidak dipungut bayaran. (oga)