MPU Aceh: Gafatar Sesat dan Mereka itu Milata Abraham

BANDA ACEH – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh,  Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Jumat pagi (9/1) di Banda Aceh kepada AcehNews.net mengatakan dengan tegas bahwa aliran yang diajarkan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) adalah sesat.

“Berdasarkan hasil yang ditemukan pihak kepolisian, dan kami sudah ke sana, mereka itu sesat. Meski fatwa MU belum keluar karena untuk mengeluarkan fatwa perlu proses rapat pimpinan dan sebagainya. Tetapi proses situ akan segera berjalan dan MPU Aceh akan segera mengeluarkan fatwa sesat tersebut,” kata Tgk Faisal.

Lanjut, Tgk Faisal, MPU Aceh menyimpulkan bahwa Gafatar itu adalah Milata Abraham. Mereka hanya mengubah settingan, namun ajaran yang diajarkan tetap sama, sesat. Bahkan kata Tgk Faisal, sebagian yang telah ditangkap di Polresta Banda Aceh, pengikut-pengikut lama, Kelompok Milata Abraham yang pernah heboh di Banda Aceh.

“Settinggan dan modusnya aja yang berbeda dengan yang pernah mereka praktekkan dulu di Banda Aceh. Dari data yang kami peroleh dari Polresta Banda Aceh,  mereka jelas-jelas menodai Islam, dan murtad, bahkan dari 16 yang ditangkap ada beberapa muka lama, cuma saya tidak hafal nama mereka tapi bisa di kroscek di Polresta Banda Aceh,” paparnya.

Milata Abraham merupakan aliran sesat dan pengikutnya pernah disyahadatkan kembali oleh ulama dan pemerintah di Banda Aceh beberapa tahun lalu. Bahkan pemimpin dan sebagian pengikutnya sempat ditahan di Polresta Banda Aceh namun hingga kini proses hukum belum berjalan.

“Namun mereka masih ada, dan tidak taubat. Karena itu harus ada penegakan hukum disebabkan mereka telah melakukan penodaan agama. Dan kami meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan aliran sesat yang dilakukan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Aceh Besar dan memprosesnya secara hukum,” tegasnya.

Sementara itu, Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan hal yang sama, kalau organisasi Gafatar yang kantornya di Lamgapan, Aceh Besar hanya kedok saja, tetapi misi yang dijalankan adalah Milata Abraham dari dokumen-dokumen yang ada di kantor polisi, dipastikannya adalah sesat.

Illiza mengatakan, agar mereka yang kini ditahan di Polresta Banda Aceh diproses secara hukum dan tidak terulang lagi yang apa yang pernah terjadi di Banda Aceh yang dilakukan kelompok Milata Abraham yang otak dari kelompok ini, Zainuddin melarikan diri dan hingga kini belum ditemukan keberadaannya.

Sekarang faktanya kata Illiza, pengikut-pengikut Zainuddin yang pernah disyahadat malah berkedok organisasi kemasyarakatan kembali menyebarkan ajaran sesat Milata Abraham dengan settingan berbeda sebelumnya yang pernah dilakukan di Banda Aceh.

“Proses hukumnya kan posisinya sudah p21, Zainuddin melarikan setelah dilakukan pensyahadatan, sekarang kita minta ke pihak kepolisian agar dilakukan upaya-upaya hukum kembali,” kata Illiza.

Logo Pemerintah Aceh

Dipihak lain, Faisal Ali yang juga Ketua PWNU Aceh itu meminta klarifikasi dari Pemerintah Aceh dikarenakan ada spanduk milik Gafatar yang juga menyertakan logo Pemda. Pada bagian lain, ia juga mempertanyakan adanya kegiatan sosial Gafarta yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) setempat.

“Saya berharap ada klarifikasi, kenapa ada logo Pemerintah Aceh di spanduk Gafatar,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Humas Setda Aceh yang dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan belum menjawab soal adanya logo Pemerintah Aceh di spanduk Gafatar. “Saya sudah cek mereka masih dalam pengurusan izin di Kesbanglimas Aceh, tetapi saya tidak tahu persis mengapa logo pemerintah Aceh ada di spanduk mereka (Gafatar) maka itu perlu klarifikasi,”katanya lagi.

Sebelumnya, diberitakan seratusan warga menggerebek kantor Gafatar, organisasi masyarakat (ormas) di Gampong Lamgapang, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar karena diduga mengembangkan aliran sesat. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *