Minimalisir Konflik Gajah dengan Manusia, CRU akan Ditambah

BANDA ACEH – Dinas Kehutanan Propinsi Aceh akan menambah keberadaan Conservation Rescue Unit (CRU) di sejumlah kabupaten yang rawan konflik gajah liar. Hal ini juga dilakukan untuk meminimalisir aksi perburuan gajah liar untuk diambil gadingnya.

Kepala Dinas Kehutanan Aceh, Husaini Syamaun mengatakan, dua wilayah Kawasan Perlindungan Hutan (KPH), masing-masing wilayah Aceh Timur dan wilayah Aceh Barat akan menjadi prioritas untuk dibangun CRU. Program ini menurut dia menjadi program prioritas di 2015.

“Selain untuk meminimalisir konflik satwa dengan manusia terutama dengan gajah, kehadiran CRU juga untuk mensosialisasikan keberadaan hutan kepada masyarakat, agar masyarakat bisa menjaga sendiri hutannya agar bebas dari penebangan,” jelas Husaini saat ekspose program Dishut Aceh.

Saat ini, sebut Husaini, hanya ada dua CRU yang aktif di Aceh, masing-masing CRU, Mane di Kabupaten Pidie dan CRU di Kawasan Pantai Selatan Aceh. Sementara itu sebut Husaini lagi, ada satu komplek CRU di Kabupaten Aceh Jaya yang kini bisa dikatakan non aktif, karena persoalan di masyarakat setempat. Namun Dishut Aceh sedang atasi persoalan ini melalui kantor kabupaten setempat agar bisa aktif kembali.

Selain itu, Husaini menghimbau warga yang memiliki areal kebun di kawasan yang sering dilalui gajah liar,  juga diingatkan untuk tidak menanam tanaman yang disukai ole gajah sehingga secara tidak langsung mengundang gajah untuk kembali ke daerah tersebut.

“Gajah itu kan memiliki sifat akan mendatangi kembali tempat yang pernah ia datangi sebelumnya dan menyediakan makanan yang disukainya. Nah, jika warga masih menanam tanaman yang disukai gajah, maka pada periode berikutnya gajah-gajah ini akan kembali ke lokasi tersebut untuk mendapatkan makanannya,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya awal Spetember lalu, 3 ekor gajah sumatera di Aceh ditemukan tewas dengan kondisi kehilangan kepala dan gadingnya. Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Krueng Sabee kabupaten Aceh Jaya, dan sepekan kemudian dua ekor gajah liar ditemukan tewas dengan kondisi yang sama di kawasan Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.

Pemerintah Aceh melalui Dishut Aceh dan kepolisian kata Husiani, masih menelusuri penyebab kematian gajah-gajah Sumatera tersebut yang diduga kuat akibat diracun dan kemudian diambil gadingnya. (Dara El-achee)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *