Kasus Naik Lagi, Jubir Satgas Covid-19 Aceh: Segera Lakukan Contact Tracing!

BANDA ACEH | AcehNews. Net — Meski Aceh masih bertahan sebagai zona kuning Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), tetapi ada indikasi kasus akan meningkat di Aceh. Untuk itu perlu terus dilakukan pelacakan kontak (contact tracing).

Hal itu disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani kepada AcehNews.net di Banda Aceh, Rabu (10/11/2021), ketika dikonfirmasi terkait perkembangan kasus yang sempat menurun beberapa waktu lalu.

Juru bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, setiap satu kasus baru positif Covid-19 akan mereplikasikan kepada beberapa orang lain, terutama orang-orang yang kontak erat dengan orang yang positif tersebut. Itulah sebabnya, kata dia, orang-orang kontak erat dengan kasus Covid-19 harus ditemukan melalui contack tracing.

“Tujuan contact tracing, untuk mencegah terjadi replikasi dan memutuskan penularan selanjutnya. Bagi Satgas surveilance Penanganan Covid-19 kabupaten/kota, melakukan tracing terhadap kontak  erat merupakan keniscayaan,” kata SAG.

Selanjutnya ia mengatakan, perlu terud dilakukan contact tracing, sebab, kontak erat yang terinfeksi virus corona dapat menularkan virus penyebab Covid-19 itu kepada orang lain sejak dua hari sebelum ada gejala hingga 14 hari setelah timbulnya gejala. 

“Tentu tidak semua orang yang berinteraksi dengan orang yang terinfeksi virus corona memenuhi kriteria sebagai kontak erat dan diambil swab-nya,” ujarnya.

Kontak erat kasus konfirmasi, jelas SAG, yakni orang yang memiliki riwayat kontak dua hari sebelum atau 14 hari setelah pengambilan spesimen (swab) kasus konfirmasi tersebut.

“Mereka bertatap muka secara dekat, radius satu meter, selama sekitar 15 menit, bersentuhan, atau merawat pasien Covid-19 tanpa alat pelindung diri (APD) yang aman,” jelasnya lagi.

Kemudian, lanjutnya, mereka yang berada dalam ruangan yang sama, satu ruang kerja, atau berada dalam moda transportasi yang sama. Mereka memiliki risiko tinggi tertular virus corona dan harus ambil spesimen (swab) untuk diperiksa dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR).

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh menegaskan, sukses atau tidaknya upaya petugas surveilans kesehatan melakukan tracing terhadap kontak erat itu sangat tergantung pada informasi yang diberikan oleh kasus konfirmasi, kesediaan para kontak erat itu diambil swab-nya, dukungan keluarga, dan dukungan masyarakat sekitar.

Karena itu, ia menghimbau keluarga atau mereka yang merasa kontak erat kasus konfirmasi membantu proses tracing yang dilakukan petugas dan bergegaslah memeriksa diri ke fasiltas kesehatan terdekat. Sementara itu, himbaunya lagi, masyarakat lainnya tetap melindungi diri dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas yang tidak mendesak.

“Kita minta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi Covid-19, karena sumber penularan virus corona masih ada di tengah-tengah kita,” demikian ia mengingatkan agar tetap waspada dan tidak lengah.

Hasil analisis data 7 Oktober 2021 oleh Satgas Penanganan Cavid-19 Nasional, 23 kabupaten/kota di Aceh masih berada di zone kuning. Indikasi tersebut tampak dari kasus kumulatif dua minggu terakhir.

Selanjutnya Juru Bicara SAG melaporkan kasus kumulatif Covid-19 di Aceh sudah mencapai 38.375 orang, hingga 10 November 2021. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) 36.244 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara kumulatif sebanyak 2.064 orang. Sementara itu, kasus aktif yang masih dirawat di Aceh makin berkurang, tinggal 67 orang. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *