MEDAN | AcehNews.net – Tim gabungan evakuasi korban tenggelam Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) beberapaa hari lalu, 18 Juni, tadi Kamis pagi (21/6/2018), sekitar pukul 07.00 WIB, kembali berpatroli, untuk melanjutkan pencarian korban hilang.
Dalam pencarian tersebut, salah satu kapal Jajar yang menggunakan jangkar tiba-tiba mengait suatu benda yang diduga kapal KM Sinar Bangun. Penemuan yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB ini berjarak sekitar 1 Mil miring ke kanan dari titik koordinat kejadian.
Hal ini disampaikan, Wakil Direktur Polisi Air Sumut, AKBP Ahmad Untung Surianata. Lanjutnya, dalam evakuasi hari keempat, tidak ada korban yang ditemukan oleh tim gabungan dan pencarian terkendala akibat cuaca gelap.
“Perkiraan para korban terkurung di dalam KM Sinar Bangun dengan rute Cigaras-Samosir itu, akses pintu keluar yang terkunci rapat kemungkinan besar membuat penumpang tidak dapat keluar,” ujarnya.
Kejadian ini, kata AKBP Untung, membuktikan bahwa masih banyak kapal penumpang yang tidak sesuai standar mulai dari struktur bangunan hingga jumlah pengangkutan. KM Sinar Bangun, ujarnya, sebagaimana keterangan Dishub, hanya diperbolehkan mengangkut 40 penumpang, namun saat kejadian naas tersebut kapal terbukti bermuatan 192 orang beserta kendaraan bermotor.
“Siang tadi, pihak Hidros TNI AL sudah mengirim alat bantuan untuk mencari kapal di dasar lembah Danau Toba, diperkirakan besok alat dari Jakarta tersebut akan tiba di Sumatera Utara. Selama ini tim evakuasi melakukan pencarian dengan 2 unit kapal Feri, perahu karet, dan beberapa armada bantuan dari wilayah Medan, Sumatera Utara, dan Jakarta,” sebut mantan Kapolres Aceh Utara ini lagi.
Wadir Polair Sumut, AKBP Ahmad Untung Surianata menjelaskan kepada Acehnews.Net, kapal naas tersebut tidak layak beroprasi dengan kapasitas penumpang melebihi standar. Setiap kapal, jelas AKBP Untung, seharusnya juga mempunyai kisi-kisi blok yang terletak di bagian bawah sehingga walaupun terbalik akan tetap mengapung, namun saat ini nyaris semua kapal tidak mempunyai kisi-kisi blok.
“Kontur kapal seperti KM Sinar Bangun itu tidak seharusnya sampai tiga lantai, kapal itu akan oleng bila terhempas angin. Apalagi bermuatan seratusan orang dan kendaraan bermotor,” jelas AKBP Untung, yang ikut serta melakukan pencarian.
Lanjut AKBP Untung, kapal itu tidak seharusnya beroperasi. Kejadian ini, harapnya, dapat menjadi pembelajaran bagi pemilik kapal agar lebih memperhatikan keamanan saat pembuatan maupun pengoprasian kapal.
Dari informasi yang diterima AcehNews.net di TKP, beberapa anggota keluarga korban yang belum dtemukan,memilih menginap, untuk menunggu hasil pencarian tim evakuasi, dan beberapa diantara mereka meratapi kepergian korban dengan isak tangis ditepi dermaga.
“Kepada anggota keluarga mohon bersabar, percayakan kepada kami yang bertugas. Kami akan melakukan tugas ini dengan maksimal hingga kurun waktu yang diperintahkan,” imbau AkBP Untung.
Para korban yang telah meninggal kini telah dievakuasi ke rumah sakit Adam Malik, Medan oleh tim Pusdokkes Jakarta. Beberapa titik dapur umum dan sembako juga telah dipersiapkan untuk membantu para petugas dan anggota keluarga korban. (indah/saniah LS)