SINABANG | AcehNews.Net – Seorang Ibu Hamil, Aslina (25), warga Pulau Siumat, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, beserta anak yang ada dalam kandungannya meninggal dunia di RSUD Simeulue, pada Senin (18/6/2018), sekira jam 04.00 WIB waktu.
Diduga sementara, nasib yang menimpa Lina dan anak dalam kandungannya, karena terlambat mendapatkan pertolongan medis saat masih di Desa Pulau Siumat.
Salah seorang warga yang tak ingin disebut identitasnya kepada media ini menyebutkan, meninggalnya Ibu dan anak dalam kandungan itu karena terlambat mendapatkan pertolongan.
“Menurut saya itu terlambat mendapatkan pertolongan medis saat masih di Pulau Siumat, sebelum dirujuk ke RSUD Simeulue. Di sini (Pulau Siumat) saat kejadian ibu itu sakit, tidak ada petugaa medis. Mereka (petugas medis) pulang Kampung, berlebaran,” Ujarnya.
Kejadian meninggalnya seorang Ibu hamil tersebut, dibenarkan Kepala Desa Pulau Siumat, Aryunan. Ia mengatakan, Ibu hamil yang meninggal itu benar warganya. Mengenai terlambat atau tidaknya Ibu hamil tersebut mendapatkan pertolongan medis, ia tidak begitu paham, menurutnya, kejadian yang menimpa warganya itu termasuk tiba-tiba.
“Betul, Ibu itu warga saya. Waktu kejadian memang tidak ada petugas kesehatan di tempat. Saat kejadian ibu hamil itu sakit lansung dilarikan ke Sinabang, menggunakan Bot. Menurut saya, penyakit ibu itu termasuk spontan,” jelasnya.
Tidak ada informasi lanjut mengenai Ibu hamil itu dari Kades Pulau Siumat, sebab, Kades sibuk sedang ada tamu di kediamannya.
“Oke lah pak, saya ada tamu,” singkatnya, mengkahiri pembicaraan dengan media ini tanpa menutup telpon dan memilih bungkam.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Simeulue Timur, wilayah Kuala Makmur, Afrida Handayani, kepada AcehNews.Net, membenarkan bahwa memang tidak ada petugas medis saat itu, saat ibu hamil tersebut membutuhkan. Pasalnya, petugas medis memang sudah pulang ke kampung untuk lebaran, dan mereka sudah mendapatkan izin.
“Petugas medis di Pulau Siumat ada, tetapi pada lebaran ke dua mereka izin pulang. Menurut dari data pasien di sana, tidak ada calon ibu melahirkan di bulan ini, sedangkan Ibu itu lahirannya diperkirakan pada Agustus, maka itu mereka (petugas medis) kita izinkan pulang kampung selama 3 hari.Tetapi, pada saat kejadian itu, petugas yang pulang itu datang kembali setelah mendapatkan informasi adanya ibu hamil yang sakit,” jelas Afrida Handayani, kepada media ini via phone, pada Senin malam (18/6/2018). (jenedi)