BANDA ACEH | AcehNews.net – Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN), Nofrijal, S.P.,M.A, memberi kuliah umum bagi sekitar 600 mahasiswa KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh pada kegiatan Implementasi Pendidikan Kependudukan Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang digelar di Auditorium setempat pada Kamis (19/4/2018).
Turut serta, Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd. beserta pejabat administrator dijajarannya, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA dan para dosen.
Dalam pemaparannya Nofrijal menyingung soal pentingnya pendidikan kependudukan bagi mahasiswa. Sebagai intelektual muda, kata Nofrijal, pendidikan kependudukan dapat diimplementasikan mahasiswa saat mereka melakukan KKN maupun saat menjadi pembuat dan pengambil kebijakan baik di pemerintahan maupun non pemerintahan.
Pembangunan yang berwawasan kependudukan, kata Nofrijal lagi, tidak saja melibatkan masyarakat sebagai objek namun juga sebagai subjek dari pembangunan itu sendiri.
Selain itu, Nofrijal juga menyinggung soal jumlah penduduk
bumi yang semakin padat yakni mencapai 7,5 miliar jiwa, padahal idealnya, sebut Nofrijal, hanya 6,5 miliar, sedangkan batas jumlah toleransi nya hanya 9 miliar.
“Jumlah penduduk perlu dikendalikan melalui program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Artinya jika program KKBPK dapat dilaksanakan dengan baik, serta didukung penuh pemerintah daerah, maka pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dapat terlaksana dengan cepat,” ujarnya.
Selain itu, Sekretaris Utama yang juga merupakan Plt Deputi Pengendalian Penduduk memaparkan, tentang program Generasi Berencana (GenRe) yaitu Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), seks pra nikah atau perilaku seksual penyimpang, kesehatan reproduksi remaja, serta tentang program Kampung KB. Pada 2018, akan ada 11 ribu Kampung KB di Indonesia. Dan saat ini Aceh baru memiliki 312 Kampung KB.
“Kampung KB, merupakan minatur pelaksanaan program KKBPK yang terintegritas dengan program pembangunan lintas sektor lainnya untuk percepatan pembangunan di daerah tertinggal, terpencil, terluar, termiskin, dan terpadat penduduknya. Tujuan program Kampung KB adalah mensejahterakan masyarakat dengan sasarannya, keluarga. Membangun keluarga berkualitas dari berbagai aspek, yaitu pendidikan, kesehatan, dan perekonomian, dengan menerapakan delapan fungsi keluarga,” jelas Nofrijal.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BkkbN Provinsi Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd., menyebutkan dalam rangka pelaksanaan sinkronisasi kebijakan pengendalian kuantitas penduduk, pemerintah menetapkan program dan kegiatan penyelenggaraan pengendalian kuantitas penduduk yang salah satunya melalui kerja sama pendidikan kependudukan.
“Pendidikan kependudukan adalah upaya terencana dan sistematis untuk membantu mahasiswa agar memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang kondisi kependudukan sehingga diharapkan mahasiswa memiliki kualitas hidup generasi sekarang dan mendatang,” kata Sahidal.
Sedangkan Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA, dalam pidato sambutannya mengatakan, sangat penting pelaksanaan pendidikan kependudukan dilakukan di kampus. Menurutnya, pendidikan kependudukan melalui jalur perguruan tinggi sangat berpotensi melahirkan konseptor dan pengambil kebijakan yang berwawasan kependudukan.
Apalagi, kata Prof. Farid Wajdi, jika pendidikan kependudukan dapat diimplementasikan mahasiswa saat melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di desa. Melalui mahasiswa KPM, masyarakat akan mengetahui isu-isu kependudukan dan perannya didalam pembangunan.
“Paling tidak masyarakat mengetahui, bahwa berumahtangga itu direncanakan dengan matang. Tidak menikah saat usia anak. Melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi, bekerja, dan baru kemudian menikah. Saya dulu kalau belum lulus sarjana saya tidak akan menikah, itu tekad saya. Kan keren saat titel Sarjana kita tertulis dalam kartu undangan pernikahan,” demikian kata Rektor UIN Ar-Raniry ini yang disambut dengan riuh tepuk tangan dari mahasiswa. (saniah ls)