Wisma dan Kosan Mesum di Banda Aceh Ditutup

BANDA ACEH – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayatul Hisbah (WH) Kota Banda Aceh, Rabu sore (15/10) menyegel wisma yang sekaligus dijadikan kosan  di Jalan Teuku Umar, Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh. Kepada pemilik dan penjaga wisma diberi waktu dua hari untuk  menutup usahanya tersebut.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Evendi A. Latif mengatakan kepada wartawan, penyegelan itu dilakukan karena wisma yang sekaligus dijadikan tempat kosan tersebut kedapatan pasangan khalwat/mesum.

“Kami menberi batas waktu dua hari setelah penyegelan ini agar wisma ini ditutup atau dihentikan segala aktifitas menerima tamu atau orang yang akan kos kamar di tempat ini. Tempat ini juga kami segel permanen karena terbukti melanggar Qanun Syariat Islam Nomor 14 Tahun 2003,” sebut Evendi.

Penyegelan melibatkan tim terpadu Pemerintah Kota Banda Aceh, puluhan Satpol PP dan WH, kepolisian, TNI, serta pihak kecamatan dan kepala kampung. Turut hadir di tempat itu, Kapolsek Jaya Baru, Camat Jaya Baru, dan Keuchik Lamteumen Timur.

Kata Evendi,  dilakukan penyegelan wisma yang tak mengantongi izin usaha tersebut karena pengelolanya menyewakan kamar untuk pasangan non muhrim berbuat mesum. Di Wisma itu pernah ditangkap dua pasangan mesum, namun seorang pria dari dua pasangan itu berhasil kabur.

“Pasangan mesum di wisma ini ditangkap 4 September 2014. Ada tiga yang diamankan, dua wanita dan seorang pria. Seorang lagi pria pelaku mesum berhasil melarikan diri,” jelas Evendi.

Sementara itu, Fitriani yang menjaga wisma tersebut kepada AcehNews.net mengaku dia tidak tahu menahu kalau tamu wismanya itu membawa perempuan masuk ke kamarnya. “Waktu datang dia sendiri saya tidak tahu e.. taunya sudah masukan perempuan di dalam kamar sehingga kedapatan mesum oleh petugas,” kata Fitriani yang saat itu sedang mengendong anaknya dan didampingi suaminya yang sempat beradumulut dengan petugas WH Kota Banda Aceh.

Fitriani mengatakan kalau pemilik wisma tersebut tinggal di Medan, dia diminta untuk menjaga wisma tersebut, sementara itu suaminya sering di Medan dan hanya dia yang ada di Banda Aceh. Kepada petugas keduanya mengaku mengantongi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Banda Aceh, namun tidak memperlihatkan KTP milik mereka kepada petugas.

“Jadi kalau kami mau makan gimana? Jangan segel dulu,” minta lelaki berkaca mata tersebut kepada petugas WH. Plh Kasatpol PP dan WH Banda Aceh dan Kapolsek Jaya Baru padahal sudah berulang memperjelas waktu yang diberikan yaitu selama dua hari untuk menutup segala aktifitas wisma dan kosan.

Kemudian karena kurang puas tak ditanggapi permintaannya, lelaki kaca mata tersebut pun mengatakan hal lain,”kalau saya masukan saudara saya semua nginap di sini secara gratis gimana? terus warung jualan di depan apa boleh masih berjualan?”.

Kemudian Kapolsek Jaya Baru mempertegas kembali warning yang diberikan. “Kami tetap menyegel dan tolong dalam dua hari jangan ada lagi aktifitas menerima tamu ataupun mengekoskan kamar. Semua aktifitas dihentikan. Kalau jualan di depan ya silakan jalankan,” kata Kapolsek Jaya Baru, AKP Salamuddin.

Tidak lama setelah petugas dan petinggi di Kecamatan Jaya Baru keluar. Tiba-tiba salah seorang petugas WH Kota Banda Aceh meminta foto-foto yang diambil di handphone milik suami Fitriani tersebut untuk dihapuskan.

“Tolong dihapuskan foto saya. Kenapa tadi foto saya diambil. Buat apa,” kata petugas terbut. Suami Fitriani tidak mengubris permintaan petugas tersebut sehingga akhirnya terlibat cecok. Plh Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh datang dan meminta secara tegas foto-foto yang diambil untuk di-delete atau handphone disita.

Melihat suaminya terlibat cekcok, Fitriani meminta suaminya untuk mengikuti permintaan petugas tersebut. Akhirnya Fitriani menarik handphone ditangan suaminya. Dari amatan AcehNews.net foto yang dihapuskan yaitu petugas WH yang mencatat surat, Camat Jaya Baru, Plh Kasatpol PP dan WH, dan juga foto Kapolsek Jaya Baru.

Setelah memastikan tidak ada lagi foto yang disimpan petugas pun berlalu dari ruang tamu wisma tersebut yang sudah ramai dengan masyarakat setempat. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *