Terkait Audisi Indonesia Model @Hunt, Pihak Hotel Grand Naggroe Minta Maaf

AcehNews.net|BANDA ACEH – Pihak Hotel Grand Naggroe di Banda Aceh bersama pengacaranya menemui Walikota Banda Aceh, terkait dengan audisi Indonesia Model @Hunt yang digelar di hotel tersebut, mengaku lalai dan meminta maaf atas kelalaian tersebut.

Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’auddin Djamal bersama polisi syariat membubarkan Audisi Indonesia Model @Hunt yang digelar di Hotel Grand Naggroe Banda Aceh pada Ahad lalu, (28/02/2016) karena melanggar syariat Islam, sebagian peserta audisi mengenakan pakaian yang menampakan aurat.

Operasional Manager Hotel Grand Nanggroe,  M. Hartanto Budiman, dalam surat pernyataan yang dibacakan pada Konferensi Pers di Gedung A, Lantai III, Balai Kota Banda Aceh pada Selasa, (01/03/2016) mengatakan, benar dirinya selaku manajer hotel telah ditegur dan diperingatkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh terkait penyewaan tempat untuk kegiatan “Indonesia Model Hunt 2016”.

Kegiatan tersebut diakuinya telah melanggar Peraturan Daerah No. 5 tahun 2000 tentang Pelaksanaan Syariat Islam di Provinsi Aceh dan serta Qanun No. 11 tahun 2002 tentang Pelaksaan Syariat Islam Bidang Aqidah, Ibadah, dan Syiar Islam.

Atas pelanggaran tersebut, pihak hotel membuat tiga pernyataan tertulis terkait operasional Hotel Grand Naggroe yang sesuai Syariat Islam kedepan, yaitu, berkomitmen menjadikan Hotel Grand Nanggroe sebagai model hotel bersyariat di Kota Banda Aceh, tidak akan menyewakan fasilitas di Grand Nanggroe terhadap penyelengaraan kegiatan/hiburan yang bertentangan dengan Syariat Islam, dan bersedia ditindak sesuai dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku jika salah satu poin dilanggar.

Surat pernyataan bermaterai enam ribu tersebut juga ditanda tangani oleh Kepala MPU Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Syariat Islam dan Kasatpol PP dan WH setempat yang disaksikan Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dan pengacara Hotel Grand Nanggroe, Safaruddin.

Sementara itu, Walikota Banda Aceh mengatakan, semoga kedepan pihak Hotel Grand Naggroe benar-benar selektif dan berkomitmen menjalankan apa yang telah dinyatakan. Dan Illiza juga mengajak semua pihak perhotelan di Banda Aceh mematuhi dan taat pada peraturan Syariat Islam yang berlaku di Aceh.

“Mari patuh dan taat dengan ketentuan yang berlaku. Kota ini milik kita, mari kita jaga bersama,” pungkasnya. (oga)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *