Supriyanto Ridwan Tertantang Bertugas di Merauke Kala Pandemi Covid-19

MERAUKE | AcehNews.net – Selama 32 tahun siaga di selatan Indonesia (Kupang, Nusa Tenggara Timur/NTT), pria berperawakan gagah berkulit sawo matang ini tak menyangka akan ditugaskan di ujung timur Indonesia (Merauke).

Supriyanto Ridwan, sejak 16 Juli 2020 resmi menahkodai Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke ditandai acara serah terima jabatan yang berbeda dari biasanya karena bertepatan kala pandemi Covid-19.

Kondisi yang mengharuskan setiap orang mencegah penularan virus corona dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan tersebut, menantang kepala Badan SAR Nasional (BASARNAS) Merauke ini dalam kebijakannya mengimplementasikan protokol kesehatan pencegahan covid-19 sesuai anjuran dari pusat.

Terlebih Merauke saat itu masuk zona merah, selain karantina mandiri juga diterapkan bekerja di kantor 50 persen dan di rumah 50 persen. Seluruh pegawai dianjurkan bersama-sama memutus rantai penularan Covid.

Memasuki masa tugasnya hampir empat bulan dan jumlah pasien Covid-19 di Merauke menurun, akhirnya Supriyanto Ridwan bersilaturahmi dengan wartawan melaui media gathering di Careinn Hotel Merauke, Selasa (3/11/2020).

Suasana hangat semakin menyatu saat pria yang akrab disapa Pur ini memperkenalkan profil dirinya sebagai putera asli Kupang, hobi memancing dan menembak. Kegiatan diwarnai quis dan pemberian doorprize, dihadiri Kepala Subseksi operasi dan siaga pencarian dan pertolongan, Fajar Yuniarto, kepala urusan umum, Iwan Gunawan dan Humas Basarnas Merauke, Darmawan dan staf.

“Selama ini kami ingin bertemu wartawan namun aturan kita ikuti mulai dari karantina dan melakukan 3M. Dalam melaksanakan tugas pun kami tekankan kepada anggota bahwa rescuer harus standbye 24 jam meskipun berada di kantor atau dirumah,” ungkap Supriyanto.

Dia mengakui, awal penerapan standar protokol pencegahan Covid-19 dalam misi SAR menyelenggarakan siaga terus menerus mencari, menyelamatkan dan evakuasi masyarakat dalam kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia secara andal, efektif, cepat, efisien serta aman sesuai Undang-undang nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan itu cukup sulit namun kini sudah mulai terbiasa.

“Kita harus melaksanakan hal itu karena ingat bahwa kita tidak sendiri, ada keluarga di rumah, anak. Dimanapun kita menolong orang dan kita juga tidak mau menambah pasien terjangkit Covid-19,” lugasnya kepada AcehNews.net disela-sela kegiatan.

Supriyanto komitmen ingin membangun Merauke yang lebih baik kedepan bersama seluruh elemen yang ada. Mencintai pekerjaan menjadi alasan Ia senang ditugaskan dimana saja. Ia mengaku baru pertama kali ditugaskan di luar daerah setelah sebelumnya menjabat Kepala Subseksi Operasi SAR di Kupang.

“Hal sekecil apapun di Merauke harus kita tahu. Kita ada untuk mereka (masyarakat, red). Teman-teman wartawan sebagai penyampai informasi, jika ada informasi bisa menyampaikan kepada kami. Kami segera tindaklanjuti dan bergerak dari kantor. Selain ada pos SAR di Okaba, Boven Digoel, kami akan bangun pos siaga di Mappi,” demikian tandasnya. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *