Sempat Ngedrop di Awal, Kini Pasar Modal di Aceh Mulai Stabil Ditengah Wabah Corona

BANDA ACEH | AcehNews. Net – Pandemi Covid-19 yang semakin panjang, tidak menyurutkan langkah pengembangan pasar modal dan apresiasi yang dilakukan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dukungan seluruh stakeholders pasar modal, khususnya Anggota Bursa dan Perguruan Tinggi.

Di Aceh, masa awal pandemi Covid-19, Maret 2020, transaksi saham sempat ngedrop alias turun. Namun tidak bertahan lama, pada September hingga sekarang, Kamis (15/12/2020), kondisi pasar modal di Aceh kembali normal.

“Mulai kokoh naik market pada September sampai sekarang, Desember 2020. Dan target kita 5000 investor untuk tahun ini, tinggal 8 persen lagi, ” ucap Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Aceh, Thasrif Murhadi, kepada AcehNews. Net, Selasa (15/12/2020) di Banda Aceh.

Memang sejak awal pandemi Covid-19, jelas Thasrif, tepatnya pada Maret-April, rencana investasi di Aceh sempat mentok, sampai di atas 50 persen tetapi sekarang sudah mulai naik lagi. Beberapa di atas 100 persen.

“Awal pandemi itu transaksi banyak yang ngedrop karena memang hampir semua saham mengalami penurunan yang drastis. Jadi mau tidak mau memaksa investor yang ada untuk wait and see (tunggu dan lihat) dulu sampai segalanya kembali normal,” kata Thasrif.

Penurunan terjadi, kata Thasrif, karena ada kekhawatiran, ada usaha tidak jalan karena ekonominya macet.

“Investor waktu itu berlomba-lomba menjual saham. Jadinya market drop, dari awalnya 6000 hingga turun ke 3000-an gitu, ” paparnya.

Pada Mei-Juli kondisi sudah mulai terlihat naik, pergerakan saham mulai positif. “Sekarang, Desember, sudah sampai ke level 6000 lagi. Sudah diangka 6000. Berarti aset sudah balik lagi ke arah yang positif,” ujar Kepala BEI Aceh.

Menurut Thasrif, meski wabah virus Corona belum diketahui kapan berakhir, ia optimis kondisi pasar modal di Aceh akan akan stabil, jika dilihat anemo di masyarakat berinvestasi saham.

“Sudah banyak masyarakat Aceh yang sudah paham bagaimana berinvestasi di pasar modal. Setiap tren itu bisa mendapatkan peluang dan keuntungan lebih besar,” ujarnya.

Sebut Thasrif, Investor sekarang di Aceh sudah berjumlah 16.000 untuk saham dengan reksadana 36000.

Lanjutnya, untuk jumlah kenaikan dibanding dengan tahun lalu, ditengah masa pandemi, diakui Thasrif, sebelumnya lebih banyak tahun ini.

“Itu jika dilihat dari jumlah tambahan investor pada target tahun lalu. Sementara jika dilihat target bursa dan daya presentasi tahun ini belum tercapai, tinggal 8 persen lagi,” tandasnya.

Upaya Literasi dan Inklusi Jaga Stabilitas

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen sangat mengapresiasi upaya Literasi dan Inklusi Pasar Modal Indonesia yang inklusif yang dilakukan oleh BEI dengan mendirikan 30 Kantor Perwakilan (KP) BEI dan 500 GI BEI di seluruh Indonesia.

Hoesen menjelaskan, OJK juga akan kembali mengeluarkan kebijakan stimulus untuk menjaga stabilitas Pasar Modal Indonesia dan dalam rangka mengurangi dampak Pandemi Covid-19.

“OJK akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh stakeholders di Pasar Modal Indonesia, yaitu Pemerintah, Lembaga Jasa Keuangan, SRO dan Asosiasi, serta pelaku industri lainnya yang memiliki peran penting dalam pemenuhan prasyarat menuju Indonesia Maju,” ujar Hoesen, dalam sambutan pembukaan acara Pengembangan Pasar Modal Indonesia – Apresiasi untuk Negeri, di Jakarta, Senin (14/12/2020).

Hoesen melanjutkan, kerja sama dan koordinasi tersebut antara lain, membangun dan menyediakan infrastruktur yang baik dan berkualitas.Dalam hal ini channel distribusi informasi pasar modal yang solid antara 30 KP BEI dan 500 GI BEI.

Selanjutnya adalah membangun sumber daya manusia yang memiliki literasi finansial dan literasi pasar modal yang baik, terlatih, serta memiliki optimisme sekaligus keterlibatan langsung atas peningkatan perekonomian melalui pasar modal.

Selain itu, kata Hoesen, perlu untuk dilanjutkan pengembangan berkelanjutan dan inovasi yang visioner dengan memanfaatkan teknologi untuk pengembangan pasar modal yang selama ini telah sangat terdorong dengan adanya pandemi.

Pengembangan tersebut antara lain di berbagai fitur dan layanan ‘mesin perdagangan’ BEI, media interface investor yaitu aplikasi online trading milik Anggota Bursa, serta edukasi secara masif melalui media sosial, influencer, komunitas, dan kelas-kelas Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dilaksanakan secara online.

“Terbukti bahwa stabilitas dan kekuatan Pasar Modal Indonesia hanya bisa terwujud jika investor domestik, terutama ritel, bangkit menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang terefleksi dari berbagai data pencapaian tahun ini,” lanjut Hoesen.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyampaikan penghargaan BEI atas peran seluruh stakeholders yang menjadi mitra sekaligus ujung tombak edukasi Pasar Modal Indonesia di masyarakat.

Peran tersebut telah menciptakan generasi yang lebih melek investasi, serta mendorong Pasar Modal Indonesia yang lebih berintegritas dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Berdasarkan data BEI dari Januari sampai dengan November 2020, lanjut Inarno, dari sisi edukasi kepada calon investor dan investor, terdapat 6.571 aktivitas edukasi yang telah dijalankan dengan jumlah peserta lebih dari satu juta orang dan 54.800 pembukaan rekening efek.

Dari total tersebut, 88 persen atau sekitar 5.000 aktivitas edukasi memanfaatkan sarana digital dengan jumlah peserta lebih dari 950.000 orang.

“Sebagai hasil kegiatan edukasi yang gencar tersebut, tahun 2020 ditandai dengan berbagai pencapaian signifikan pada peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID), baik saham maupun SID pasar modal, peningkatan jumlah investor yang aktif bertransaksi, peningkatan aktifitas investor domestik ritel dari sisi frekuensi dan nilai transaksi, bahkan kepemilikan saham yang tahun ini sudah didominasi oleh investor domestik,” ujar Inarno.

Menurut Inarno, pencapaian ini tentunya tidak luput dari peran penting GI BEI yang pro-aktif dalam menyebarluaskan informasi pasar modal ke seluruh daerah di Indonesia.

“Untuk itu, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras dari Galeri Investasi BEI di seluruh Indonesia,” demikian pungkas Inarno. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *