Sejumlah Buku Permurtadan Ditemukan di Aceh

BANDA ACEH – Sejumlah buku permurtadan ditemukan di beberapa daerah di Aceh belakangan ini, dinilai selain konteks pemurtadan kaum muslim, tapi juga bisa mengarah dalam upaya memperkeruh, supaya terjadinya permusuhan antar umat beragama yang ada di Aceh. Hal itu diungkapkan Ketua Nahdatul Ulama (NU) Aceh, Tgk Faisal Ali di Banda Aceh.

“Kadang-kadang dalam penyebaran buku ini di Aceh bisa menimbulkan konflik antar umat beragama di provinsi ujung barat Indonesia tersebut,” kata Tgk Faisal Ali, kepada wartawan, saat memperilihatkan sebuah buku pemurtadan di kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Rabu (3/12).

Menurutnya buku pemurtadan yang ditemukan di beberapa daerah, seperti Pidie Jaya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Bireuen, rata-rata disebarkan pada saat tengah malam, itu berdasarkan laporan dari masyarakat.

“Tapi bukunya tidak semuanya sama setiap daerah. Inti dari buku itu mengajak kepada ke kristenisasi, ini merupakan upaya pemurtadan oleh orang yang tak bertanggung jawab secara nyata terhadap masyarakat Aceh,” ungkapnya.

Untuk saat ini, ditemukan ada empat jenis buku  berbeda-beda serta ukurannya. Dan buku tersebut disebarkan dengan lokasi berbeda, seperti di Indrapuri, Aceh Besar, diletakan oleh pelaku di sebuah warung kopi.

“Kalau di Pidie Jaya itu ditaruk di sebuah dayah yang ada di Kabupaten tersebut,” ujarnya lagi.

Dalam hal ini, pihaknya berharap kepada aparat keamanan terus melakukan penyelidikan, siapa dibalik penyebaran buku tersebut. Serta masyarakat diminta mem-black list buku tersebut. Dalam hal ini, pihaknya mengharapkan kepada masyarakat supaya sangat berhati-hati jika menemukan buku tersebut, tidak mudah percaya. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *