PLKB Diminta Mengawasi Pendataan Keluarga Lebih Baik Lagi

SIGLI – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Aceh meminta kepada Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di Aceh khususnya di Kabupaten Pidie, pada 2015  agar melakukan pengawasan pendataan keluarga  di daerahnya masing-masing lebih baik lagi.

Prioritas program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) pada 2015 ini adalah salahs satunya untuk mengadakan pendataan keluarga yang rencanannya akan dilaksanakan pada April hingga Mei mendatang.

Pendataan keluarga yang dilakukan BkkbN, kata Natsir Ilyasd bertujuan untuk menghasilkan data dan informasi tentang data demografi, keluarga berencana, tahapan keluarga sejahtera, dan anggota keluarga di Aceh.

“Pendataan tugas utama yang harus kita lakukan. Untuk itu, saya minta pada 2015, petugas kita betul-betul dapat melakukan pengawasan pendataan  yang dilakukan para kader pendataan dari rumah ke rumah. Dor to dor. Data yang dihasilkan bisa dijadikan pembanding, sehingga akan tampak perubahan data dari tahun ke tahun, ” tegas Natsir Ilyas.

Natsir Ilyas menghadiri acara pertemuan dengan sekitar 104 PLKB/PKB se-Kabupaten Pidie dan pengenalan Kepala Badan Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan (BKSPP) Kapubaten Pidie, Dra Sri Wahyuni SPd. Turut hadir pada acar itu juga Kabis KSPK, Faridah Abubakar SE MM dan Kasubid Bina Ketahanan Balita dan Anak, Ihya SE.

Pada kesempatan itu juga, Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Natsir meminta agar tahun ini pendataan dilakukan dengan cara, satu PLKB mengawasi pendataan 100 KK dan harus siap dalam jangka waktu sebulan. Dia juga menyarankan agar sebaiknya saat melakukan pendataan petugas pengawasan bermitra dengan kepala desa yang nantinya akan memudahkan petugas di dalam melakukan pendataan.

Jika selama ini kendalanya saat melakukan pendataan masyarakat tidak ada di rumah sedang ke kebun atau melakukan aktivitas di luar rumah. Natsir berharap para PLKB dapat bermitra dengan Keuchik dan para kader desa, sehingga pekerjaan pendataan mudah dilakukan.

“Pak Keuchik akan membantu menginformasikan ke pada warga desa pada hari ini, jam sekian petugas pendataan keluarga akan datang dari rumah ke rumah, sehingga masyarakat pun dapat menunggu di rumah,” tutur Natsir.

Lanjutnya, data basis keluarga dan anggota keluarga yang akan dilakukan, dapat memberikan gambaran secara tepat dan menyeluruh keadaan di lapangan sampai ke tingkat keluarga tentang hasil-hasil pelaksanaan program KKBPK di Aceh. Data ini kata dia lagi,  dapat digunakan untuk kepentingan operasional langsung di lapangan serta untuk kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan, pengendalian, dan penilaian oleh pengelola dan pelaksana di semua tingkatan.

Sementara itu, Sri Wahyuni menambahkan, update data keluarga yang telah dilakukan pengawasannya oleh sekitar 104 PLKB/PKB di Kabupaten Pidie pada 2014  yaitu tercatat dari 23 kecamatan, 745 desa, ada 429.288 jumlah keluarga. Dari jumlah itu 96.054 atau 85.63 persen keluarga bekerja dan 16.122 atau 14.37 persen tidak bekerja. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *