Persiapan Peringatan 14 Tahun Tsunami Aceh Baru Capai 80 Persen

BANDA ACEH | AcehNews.net – Menjelang peringatan 14 tahun Gempa dan Tsunami Aceh yang akan berlangsung, Rabu esok (26/12/2018) di halaman Masjid Tgk Mahraja Gurah, Gampong Lam Geu Ue, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, sudah mencapai 80 persen.

Hal ini dikatakan Plt Kadisbudpar Aceh, Amiruddin melalui Kabid Pemasaran, Rahmadhani saat ditemui di lokasi gladi resik Peringatan 14 Tahun Tsunami Aceh yang dilakukan, di Aceh Besar, Selasa (25/12/2018).

“Kita ingin meyakinkan semua pihak bahwa acara kita ini siap kita selenggarakan besok,” ujarnya saat memantau langsung persiapan kegiatan tersebut dan didampingi Kasi Analisa dan Pengembangan Segmen Pasar, Nurlaila Hamjah.

Menurut Rahmadhani, semua unsur yang terlibat dalam kegiatan ini pun telah siap, seperti Plt Gubernur Aceh yang akan memberikan sambutannya. Bahkan, Ustad Abdul Somad, Rabu besok akan hadir dalam memberikan tausyiah juga sudah berada di Banda Aceh, setelah kemarin dari Kota Lhokseumawe.

“Rangkaian kegiatan sudah kita beritahukan yang tentunya diawali dengan ziarah ke kuburan massal di Peukan Bada yang mana titik pergerakan rombongan Forkopimda diawali dari Meuligo Gubernur Aceh, sekitar jam 07.00 WIB, lalu langsung ke lokasi dan Insya Allah akan diawali dengan kegiatan seremonial,” ungkapnya.

Namum demikian, sambungnya, di pukul 07.30 WIB, Rabu besok, ziarah bersama juga akan dimulai zikir bersama yang dipimpin oleh Ustad Zamzuri. Kemudian, acara tersebut dilanjutkan dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Abdul Somad serta kenduri dan salat Zuhur berjamaah.

Kata Rahmadhani, Disbudpar Aceh berharap dengan tema “Bangun Bersama, Siaga Utama”, masyarakat mampu memiliki semangat untuk membangun Aceh menjadi jauh lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

“Tentunya salah satu inti dari kegiatan ini adalah bagaimana membangun kesadaran masyarakat terhadap budaya siaga bencana, mengantisipasi bencana yang terjadi di masa yang akan datang,” ujarnya.

Ada 4 filosofi yang dibangun dalam kegiatan yang digelar setiap tahunnya ini, yaitu Refleksi, mengenang kembali kejadian masa lalu agar tidak lupa, kemudian Apresiasi, berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Aceh untuk bangkit menjadi lebih baik, Mitigasi yakni membangun budaya siaga bencana dan terakhir adalah Promosi yakni mewujudkan Aceh menjadi destinasi wisata halal dengan memperkenalkan Aceh salah satunya melalui destinasi wisata tsunami. 

“Bagaimana pun tsunami tidak hanya meninggalkan trauma dan kenangan buruk tetapi juga meninggalkan berbagai peninggalan tsunami yang memiliki nilai jual bagi wisatawan untuk datang dan mengetahui serta menjadi edukasi bagaimana Aceh bangkit, bagaimana Aceh menghadapi bencana dan bagaimana Aceh menghadapi bencana yang datang di masa depan,” demikian pungkasnya. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *