Perempuan UKM di Banda Aceh Diajarkan Bikin Laman Web

BANDA ACEH | AcehNews.net – Ibu Rumah Tangga (IRT) yang bergerak dibidang Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Banda Aceh, kini telah memiliki pengetahuan bagaimana membuat laman web untuk mempromosikan produk rumahan mereka melalui media sosial.

Pemerintah Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Digital Innovation Lounge (DILo) Banda Aceh menggelar kegiatan Coding MUM dengan peserta Ibu Rumah Tangga (IRT) di Banda Aceh. Kegiatan ini telah berlangsung sejak 9 Agustus lalu.

“Puluhan IRT kita telah memiliki pengetahuan IT yang membanggakan. Bahkan mereka telah mampu mendesain dan membuat halaman web untuk menjalankan bisnis dan mempromosikan usaha mereka sendiri,” kata Asisten Adminitrasi Umum Setdako Banda Aceh, Nurdin, S.Sos kepada AcehNews.net, Kamis (07/09/2017) di Ruang DILo Banda Aceh di Gedung IT Learning Center Banda Aceh, saat menutup kegiatan Coding MUM tersebut.

Lanjutnya, kegiatan yang hampir sebulan berlangsung ini memberi kesempatan bagi para IRT di Kota Banda Aceh untuk lebih mampu mengaktualisasikan diri dan usahanya, sehingga eksistensi setiap gagasan maupun produknya mendapat tempat yang pantas dalam persaingan global.

“Era sekarang ini, nyaris semua orang memiliki gadget dan mempunyai akun media sosial. Oleh karenanya, penggiat usaha rumahan yang notabanenya adalah ibu rumah tangga diharapkan dapat memanfaatkan IT. Sebab dari rumah bisnis bisa dibangun sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Artinya, IRT memiliki penghasilan tambahan,” katanya lagi.

Jika perempuan sebagai pelaku usaha diberi wawasan IT, paham dunia pemograman, memiliki web sendiri, berbisnis, dan eksis melakukan beragam aktivitas usaha melalui online, menurut Nurdin, setiap eksistensi yang dilakukan akan memberi dampak yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan.

Salmiah (58), salah seorang yang mengikuti kegiatan Coding MUM mengatakan, dia kini sudah mampu membuat halaman web sendiri dan sehingga bisa mempromosikan kue kering hasil produksinya lewat web yang dia miliki.

“Bahkan bukan kue hasil karya saya saja yang bisa saya promosikan, saya juga membantu mempromosikan kue-kue hasil karya tetangga di halaman web saya,” ungkapnya bangga. Salmiah sempat mempresentasikan web bikinannya di depan peserta lainnya dan juga para mentor dari Bekraf.

Selama ini Salmiah mempromosikan kue-kuenya melalui SMS, WhatsApp, dan BlackBerry Messenger (BBM) kepada teman-temannya. Tapi sekarang setelah mampu membuat web, Salmiah mengaku jangkauan promosi produksi kue keringnya jauh lebih luas.

Begitu juga dengan Nurhayati, IRT yang memiliki background pendidikan kedokteran ini memanfaatkan web yang dibuatnya untuk berbinis fashion muslim. “Saya jual baju gamis, khimar hingga mempromosikan Al-Quran lewat web,” ungkapnya.

Nurhayati, merintis usahanya ini mulai 2015 dan mempromosikan produknya lewat media sosial seperti Facebook (FB). “Dengan pengetahuan programming yang saat ini saya miliki, Alhamdulillah usaha D’ Little House milik saya bisa dikenal lebih luas,” demikian pungkasnya. (zoel m)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *