BANDA ACEH | AcehNews. Net – Banyaknya keluhan dari masyarakat Aceh terkait pelayanan transfer dan tarik uang di ATM Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam berapa minggu terakhir, membuat BSI pusat segera mengirimkan 31 tenaga IT mereka ke Aceh, guna mempercepat proses migrasi.

Hal itu disampaikan Corporate Communication (Corcom) PT. Bank Syariah Indonesia (BSI) pusat, Eko Nopiansyah saat bersilaturrahmi dengan pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh di Sekber Coffe di bilangan Simpang Lima, Banda Aceh, Jum’at malam (7/5/2021).

“Kini tigapuluh satu IT kita sudah di Aceh. Target kita Juni mendatang kelar. Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini kepada nasabah,” kata Eko.

Eko juga mengatakan, pihas BSI memahami dan menampung semua keluhan dari masyarakat Aceh. Ia pun berharap agar masalah tersebut cepat teratasi. “IT kita sedang mempercepat proses migrasi ke seluruh sistem,” katanya lagi.

Eko menyebutkan, saat ini ada sebanyak 450 ATM di Aceh yang tidak berfungsi dengan baik dan sedang dilakukan migrasi, diantaranya merupakan asset dari Bank BRI dan BRIS.

“Jadi kita sedang menyatukan sistem. Kita targetkan sebelum lebaran 107 ATM dari 450 ATM yang ada sudah bisa beroperasi normal kembali,” ujar Eko optimis.

Saat ini kata Eko, 31 tenaga IT telah mulai mengerjakan migrasi ATM diseluruh Aceh. Para tim disebar ditiga area yaitu di Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Meulaboh.

Di Aceh sendiri BSI saat ini memiliki 899 ATM dan jumlah ini mencapai 25 persen dari jumlah keseluruhan ATM BSI secara nasional.

“Sebanyak 450 ATM BSI sedang proses migrasi, sedangkan sisanya berjalan normal tanpa gangguan,” ucap Eko.

Selain Itu, Eko menambahkan, pada Juni mendatang proses migrasi yang dilakukan tenaga IT mereka akan menuntaskan 100 persen. “Ini termasuk bagi nasabah di Aceh yang memiliki tabungan di bank yang ikut marger secara otomatis akan menjadi nasabah BSI begitu juga layanan lainnya,” demikian pungkas Eko. (Saniah LS)