BANDA ACEH – Jika ada penipuan melalui handphone (HP) Mama minta dikirimkan pulsa, kini modus penipuan baru, dengan mengatasnamakan keuchik (kepala desa) meminta pulsa dengan iming-imingan terlebih dahulu mendapatkan bantuan.

Aksi penipuan ini terjadi di Kota Banda Aceh. Modusnya, pelaku mengunakan HP, meminta pulsa kepada korban dengan imbalan akan mendapatkan bantuan. Saat dihubungi kembali, pelaku yang mengaku keuchik itu, meminta calon korban memfotokopi kartu identitasnya serta kartu keluarga (KK) yang kemudian diminta antarkan ke rumahnya.

“Pelaku itu juga meminta saya membelikan satu kotak amplop, katanya nanti dibayar saat di rumahnya,” demikian keterangan Hendra, warga Kota Banda Aceh kepada wartawan dua hari lalu.

Hendra mengaku tidak curiga, pelaku yang berbicara dengan bahasa Aceh itu memintanya pulsa ke Hp pelaku. Modus penipuan ini menurut Hendra juga terjadi pada adiknya yang tinggal di Pidie, dari keterangan dia, si pelaku juga mengatasnamakan dirinya sebagai kepala desa dengan permintaan yang sama.

“Nada pembicaraannya sangat sopan namun terburu-buru. Seakan-akan ada masalah penting,” kata Hendra yang nyaris menjadi korban penipuan itu. Bahkan pelaku terus menelpon korban untuk memastikan korban sudah mengantar atau belum fotocopy KTP dan KK, walaupun, Hendra memintanya untuk bersabar.

“Pelaku selain meminta dibelikan satu kotak amplop, juga meminta diisikan pulsa sebesar Rp50 ribu,” ujar Hendra yang menerima telepon pada Jumat (26/12) malam.

Keterangan lain yang didapat, bahwa pelaku kata Hendra dalam menjalankan aksi menggunakan nomor 081217441712 dan 081232212649. Nomor itu hingga Sabtu (27/12) siang, saat dihubungi masih aktif.

Dalam hal ini, Hendra meminta kepada masyarakat, supaya tidak mudah percaya jika ada telepon masuk dengan dalih mengiming-imingkan bantuan serta mendapatkan paket hadiah lainnya. Dia juga meminta polisi segera membekuk pelaku, sehingga tidak banyak lagi korban dan meresahkan warga. (agus).