Patung Anim Ha Jadi Wisata Baru di Merauke

MERAUKE | AcehNews.net – Satu lagi ikon wisata unik di Kabupaten Merauke, Papua yang bisa dikunjungi wisatawan adalah patung Anim Ha (manusia sejati) yang melambangkan kultur dan orang marind. Patung yang berdiri kokoh setinggi tujuh meter tepat di halaman kantor Bupati Merauke ini dibuat oleh seniman rupa dari Merauke.

Bupati Merauke, Frederikus Gebze, SE,M.Si yang menginisiasi kembali dibangunnya patung Anim Ha dengan filosofi angka kramat 742 yang berarti tujuh marga besar yaitu Gebze, Kaize, Samkakai, Ndiken, Mahuze, Balagaize, dan Basik-basik. Empat penjuru mata angin dan dua sendawi.

Dimana patung ikon Pemda Merauke itu sudah ada sejak 2000-2010 dikepemimpinan mantan Bupati Merauke, Johanes Gluba Gebze namun seiring adanya pembanguan kantor bupati yang baru maka patung tersebut ikut dirobohkan.

Koordinator Seniman Rupa Merauke, Ilham S. Laitupa, SH saat ditemui AcehNews.net mengatakan, sebagai staf bupati yang mendapat tugas merancang pembuatan patung Anim Ha. Ia mendapat masukan langsung dari orang nomor satu di Merauke, Frederikus Gebze dan tokoh masyarakat, Johanes Gluba Gebze, komunitas seniman marind (lokal) antara lain, Urbanus K. Yolmen, Paul Mahuze, Leo Moiwend, dan lainnya terkait penempatan atribut lokal yang bisa dipublis.

“Tugas saya merancang, menerima masukan dan melaksanakan. Dalam waktu 35 hari, Saya dan teman-teman seniman lokal sudah bisa mewujudkan itu,” tutur pria berdarah Ambon ini di kediamannya, Ahad (22/12/2019).

Menurut Ilham, tidak ada kesulitan secara mendasar dalam pembuatan patung hingga rampung. Terlebih sejumlah seniman handal baik lokal dan non lokal bergabung jurus.

Mulai dari struktur dasar, pembersihan sampai pembentukan patung dikerjakan oleh seniman pendatang, Ono berasal dari Kuprik. Seniman lokal menempatkan atribut yang menjadi ciri khas Marind Anim.

Patung anim ha dilengkapi dengan cawat, memegang tombak dan dihiasi bosla (mahkota orang marind dari anyaman kulit kayu).

“Saya sebagian penyelesaian anatomi dan karakter. Masing-masing seniman punya kemampuan sangat mumpuni. Saya fikir ini jadi ajang bahwa anak-anak Papua bisa,” lugasnya.

Merauke punya seniman yang bisa ditumbuhkembangkan sehingga tidak harus pemahat didatangkan dari luar.

“Dari pekerjaan ini. Alhamdulillah bisa mendatangkan rezeki bagi teman-teman lokal selanjutnya tahun depan mendaoat kepercayaan menghiasi gedung kantor bupati dengan atribut daerah,” ucap Ilham.

Dia merasa puas dengan rampungnya pembuatan patung. Apalagi dalam pengerjaannya, banyak orang tua muda yang datang membantu ikut bekerja, belajar, dan mendalami.

Meski sempat ramai jadi perbincangan pembangunan patung anim ha menelan dana Rp2 miliar, Ia menampik dengan santai dan menjelaskan hanya mendapat kucuran dana Rp 400 juta dari Pemerintah Daerah.
“Nilai patung ini totalnya cuma Rp400 juta. Jujur saja kemarin kita dihubungi kabupaten tetangga, Supiori dan Jayapura yang menawarkan kami dengan nilai segitu (Rp2 miliar),” bebernya.

Berkumpulnya para seniman lokal dan pendatang dari pekerjaan pembuatan patung anim ha itu telah melenyapkan perbedaan dalam kebersamaan mewujudkan sebuah harapan untuk masyarakat.

Kedepan, sambung Ilham, rencananya akan membentuk sosiasi seniman ukir Merauke untuk mewadahi seniman-seniman rupa. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *