Kurang Sosialisasi ke Masyarakat,
Mall di Banda Aceh Kembali Gunakan Plastik

 

AcehNews.net|BANDA ACEh Penerapan belanja cantik tanpa plastik yang dicanangkan Pemerintah Kota Banda Aceh sejak Ahad lalu (21/02/2016) dirasa belum efektif. Banyak masyarakat belum mengetahui kebijakan ini. Beberapa pusat perbelanjaan merasa dirugikan karena konsumernya komplain ketika kebijakan tersebut diterapkan. Hal ini seperti yang terlihat di Suzuya Mall, salah satu pusat perbelanjaan di Kota Banda Aceh yang kembali menggunkan plastik pada Rabu kemarin, (02/03/2016).

Salah seorang Asisten Store Manager Suzuya Mall, Ingreat, mengatakan, setelah Pemerintah Kota Banda Aceh menerapkan kebijkan plastik berbayar, pihaknya telah menerapkan kebijakan tersebut selama satu hari penuh. Namun karena konsumernya banyak yang komplain, kebijakan itu kembali dicabut untuk sementara waktu menungu sosialisasi dari pemerintah merata ke masyarakat.

“Banyak pertanyaan mucul ketika kebijakan itu diterapkan, bahkan ada yang tidak jadi berbelanja,” katanya.

Menurutnya, pusat perbelanjaan dan supermarket jadi dikambing hitamkan masyarakat karena banyak pro dan kontra terkait kebijakan ini dan masyarakat berpendapat penerapan plastik berbayar ini hanya menguntungkan perusahaan.

“Butuh sosialisasi lebih lanjut terhadap kebijakan ini, jika semua masyarakat sudah paham dan mengerti kebijakan ini, kami pihak Suzuya siap menerapkan kembali kebijakan ini,” ucap Ingreat.

Sementara itu, salah seorang masyarakat yang sedang berbelanja, Fery, mengatakan setuju terhadap kebijkan plastik berbayar ini, tetapi dirinya mempertanyakan kemana uang harga plastik itu mengalir dan menurutnya itu hanya akan menguntungkan pihak perusahan.

“Saya setuju, tapi kemana uang itu mengalir, apa hanya menguntungkan perusahaan?” kata Fery penuh tanda tanya.

Nada setuju juga disampaikan juga oleh ibu rumah tangga, Ita, yang ditemui AcehNews.net saat berbelanja di Suzuya, menurutnya penerapan plastik ramah lingkungan sangat bagus, namun banyak yang belum tau.

“Saya belum menggunakannya, tapi kebijakannya bagus, saya setuju,” demikian kata Ita. (oga)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *