Mahasiswa Aceh Timur Desak Pemerintah Usut Kasus Arakundo  

BANDA ACEH – Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda Aceh Timur (GEMPAR) melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Rabu (10/12). Dalam aksi tersebut mahasiswa menuntut pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla untuk mengungkapkan berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Aceh khususnya tragedi Arakundo dan Bumi Flora yang terjadi di Aceh Timur.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB tersebut, penangung jawab aksi, Firdaus pada saat menyampaikan aspirasinya di bundaran Simpang Lima Banda Aceh mengatakan, seharusnya Negara melindungi rakyatnya dari segala bentuk kekerasan dan bukan merampas keadilan dari rakyat. Untuk itu, kata dia lagi, memperingati Hari HAM se-dunia, mereka melakukan aksi guna membuka kembali ingatan pemerintah atas segala pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh khususnya tragedi Arakundo dan Bumi Flora yang pelakunya hingga sekarang belum diseret ke jalur hukum.

“Jika Jokowi-JK tidak dapat menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di era kepemimpinannya maka sama halnya Jokowi-JK telah melakukan suatu bentuk kebiadaban dengan membiarkan pelaku pelanggaran HAM berkeliaran di sekeliling korban,” kata Firdaus lewat selebaran yang dibagikannya kepada wartawan.

Dia juga menambahkan bahwa tragedi Arakundo dan Bumi Flora merupakan bentuk pelanggaran HAM yang dilakukan Negara terhadap rakyat yang terjadi di Aceh Timur, dan paling menyedihkan hingga kini kasus tersebut belum tersentuh hukum dan diperadilankan. “Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla harus mampu mengungkapkan persoalan ini. Ini poin penting yang harus dicamkan pemerintah dalam mendorong keadilan terhadap keluarga korban HAM di Aceh,” kata Firdaus.

Aksi yang dikawal pihak keamanan setempat itu selain memuat beberapa tulisan kecaman terhadap pelanggaran HAM di Aceh, juga para mahasiswa Aceh Timur tersebut melakukan teaterikal kesedihan keluarga korban HAM. Teaterikal ini mengudang perhatian pengemudi kendaraan bermotor yang melintas di kawasan Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *