Konflik Gajah dan Manusia Terjadi di Pidie, Rumah Warga Rusak dan Padi Hilang

BANDA ACEH | AcehNews. Net – Dikabarkan, seekor gajah liar masuk ke rumah warga di Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie dan mencuri padi yang telah disimpan di dalam karung, Sabtu dini hari (30/11/2019). Gajah liar itu pun merusak bagian rumah warga sebelum mencuri padi tersebut.

Informasi yang diperoleh dari Keuchik Gampong Bangkeh, Ridwan Ahmad, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Gajah liar itu masuk dengan merusak dinding rumah, sehingga dinding rumah jebol pada dua bagian.

“Lalu gajah itu mengambil padi yang ada di dalam karung dan dibawa ke hutan, pemilik rumah kabur karena takut,” ujarnya dengan bahasa Aceh saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Ridwan menjelaskan, pihaknya tak bermaksud untuk memojokkan. Akan tetapi hingga hari ini sejak beberapa tahun lalu, kehadiran gajah liar yang tak diinginkan ini telah terjadi beberapa kali. Sehingga, konflik antara gajah dan manusia pun terjadi.

“Rumah itu milik warga bernama Baka Gapui yang lokasinya memang agak sedikit dekat dengan hutan,” ungkap Keuchik setempat.

Pihaknya pun berharap agar pemerintah atau instansi terkait dapat menangani permasalahan ini. Masyarakat setempat pun tahu bahwa gajah adalah salah satu satwa liat yang dilindungi. Tetapi, menurutnya, masyarakat juga harus dalam perlindungan.

Pasalnya, masyarakat di beberapa gampong di kecamatan setempat resah karena hadirnya gajah liar ini. Karena, mamalia besar itu kerap mengganggu kegiatan bercocok tanam warga mulai dari sebar benih hingga panen. 

“Selama ini sudah dilakukan masyarakat untuk menghalau gajah tetapi kembali lagi ke lokasi. Sementara saat rapat yang dilakukan beberapa waktu lalu dengan melibatkan aparatur gampong, kami sudah menghubungi salah satu petugas di BKSDA Aceh namun hingga kini belum ada hasil,” jelasnya.

Oleh karenanya, masyarakat berharap agar penanganan terhadap konflik gajah liar ini bisa langsung dapat ditindaklanjuti. Selain itu, diketahui ada sekitar delapan ekor gajah liar yang terlihat masyarakat dekat dengan pemukiman.

Sementara, Kepala Balai Konservasi. Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Aryanto yang dikonfirmasi terpisah mengaku, bahwa pihaknya telah menerima informasi tersebut dan akan segera melakukan penanganan lanjut seperti yang telah dilakukan sebelumnya.

Beberapa hari kemarin, katanya, pihaknya juga sudah melakukan pengusiran tersebut. Pengusiran gajah liar ini dilakukan oleh tim Seksi Konservasi Wilayah I beserta CRU terdekat setelah pihaknya menerima informasi adanya gangguan.

“Beberapa hari yang lalu sudah dilakukan pengusiran, sekalian juga kita turunkan tim dokter karena menurut informasi yang diterima ada gajah yang terluka karena kena jerat, tetapi untuk gajah luka ini tidak kita temukan setelah tim turun ke lokasi. Terkait hal ini kita sudah kerahkan anggota turun ke lapangan untuk segera melakukan penanganan,” demikian jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *