Ketinggian Permukaan Air Krueng Aceh Capai 4 Meter

BANDA ACEH – Ketinggian normal saat pasang Krueng Aceh  (sungai) yaitu 3,2 atau 3,3 Meter. Namun sejak  tiga hari belakangan hujan deras turun mengguyur Kota Banda Aceh, hingga hari ini, Rabu (24/12) ketinggian permukaan air Krueng Aceh sudah mencapai 4 meter.

“Dari semalam kita pantau, Selasa (23/12) di Krueng Aceh Simpang Surabaya, ketinggian permukaan 3,8 meter dan pagi ini sudah mencapai 4 meter naik 80 centimeter. Kenaikannya sangat lambat dibandingkan dua hari lalu mencapai 4,8 meter. Mudah-mudahan terus begini, kenaikan lambat,” sebut Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air III, Balai Wilayah Sungai Sumatera, Deddy Hermawan kepada AcehNews.net, Rabu (24/12) di Banda Aceh.

Deddy mengatakan, setelah dilakukan dua kali pengerukan 2013 dan 2014, kondisi tampungan air di Krueng Aceh sudah dapat menampung lebih banyak lagi debit air. Jauh berbeda dengan kondisi  Krueng Cut yang telah mengalami sedimentasi. Sedimentasi yaitu sungai belum pernah mengalami pengerukan atau normalisasi sejak terjadinya gempa bumi dan tsunami 26 Desember 2014 lalu.

“Dua hari yang lalu hujan tidak terlalu deras di Banda Aceh, tetapi air naik luar biasa hingga capai 4,8 meter, ini karena Krueng Aceh menerima air kiriman dari Aceh Besar dan Pidie. Namun demikian masyarakat tetap harus waspada, siaga bencana banjir perlu dilakukan. Walaupun permukaan air turun hari ini dibandingkan dua hari lalu,” kata Deddy lagi mengingatkan kondisi permukaan air Krueng Aceh yang membelah Kota Banda Aceh.

Menurut Deddy, kondisi Krueng Aceh dalam menampung debit air lebih baik dibandingkan Krueng Cut Lamyong yang mengalami sedimentasi. “Krueng Aceh sudah mengalami pengerukan dua tahap yaitu dari Pango hingga jembatan Peunayong. Pada  2015 akan dilanjutkan lagi pengerukan dari Lamyong hingga muara untuk itu perlu dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah,” kata Deddy.

Pengerukan sungai kata Deddy berfungsi menampung debit air pada saat terjadinya cuaca seperti sekarang ini. Untuk itu dia berharap baik pemerintah pusat maupun daerah mendukung upaya pengerukan sungai yang ada di Aceh khususnya Krueng Aceh dan Krueng Cut karena kedua sungai ini sering menerima air kiriman dari wilayah Aceh Besar dan Pidie.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Banda Aceh, Gusmeri yang dikonfirmasi AcehNews.net, Rabu (24/12)  mengatakan, Pemko Banda Aceh guna mengantisipasi banjir kiriman pada 2015 akan melakukan perbaikan pintu air dan pengerukan.

“Alhamdulillah, kemarin, Selasa (23/12) dewan sudah mensetujui menambah anggaran menjadi Rp1,4 miliar dari Rp200 juta rencana awal anggaran yang kita plotkan untuk perbaikan pintu air yang sudah rusak. Ada sekitar 20 pintu air yang riskan,” sebut Gusmeri.

Banda Aceh memiliki sekitar 140-an pintu air yang kondisinya sudah memprihatinkan. Dengan anggaran yang ada, 2015 Pemko Banda Aceh akan melakukan perbaikan sebanyak 20 pintu air yang satu pintu air menelan biaya sekitar Rp50 juta.

“Kita juga akan beli selang pompa sekitar 24 meter. Banda Aceh memiliki 2 unit mobil pompa yang kondisi selangnya juga sudah tidak memadai. Nanti kita akan beli tiga selang ukuran masing-masing 8 meter dua digunakan dan satu untuk cadangan jika ada yang bocor baru bisa dipergunakan,” papar Gusmeri tetang rencana Pemko Banda Aceh mengantisipasi banjir di kota tersebut. (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *