Karena Iba Banyak Perempuan dan Anak, Warga Minta Rohingya Ditampung Sementara

LHOKSUKON | AcehNews.net – Sejumlah masyarakat mengevakuasi warga Rohingya ke tepi pantai Lancok, sekira pukul 14.05 WIB, Setelah hampir sehari semalam masih berada di laut dekat pesisir Pantai Lancok, Syamtaira Bayu, Aceh Utara. 

Sebanyak 98 imigran asal Rohingya (sebelumnya diberitakan 94) yang terdampar karena kapal yang mereka tumpangi rusak, ditarik ke daratan oleh warga setempat.  Penarikan paksa oleh warga ini karena rasa iba terhadap kondisi imigran, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

Setelah menarik kapal imigran Rohingya menggunakan Boat dari seratusan meter kemudian warga menurunkan satu persatu pengungsi Rohingya ke tepi pantai.

Untuk di ketahui bahwa sebelum para imigran diturunkan sempat terjadi aksi demo warga sekitar agar menurunkan para imigran ke tepi pantai, dengan para petugas keamanan.

Warga meminta menurunnya karena mengaku sangat prihatin kepada para warga imigran yang harus tetap di kapal, meski makanan tetap diberikan oleh pemerintah daerah.  Bahkan warga sepakat dengan tegas mengatakan kalau mereka sanggup memberi makan warga imigran.

Sebelumnya Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro kepada AcehNews.net pada Rabu malam (24/6/2020), di TPI Dayah Tuha Kecamatan Syamtalira Bayu mengatakan, bahwa pihaknya setelah melakukan koordinasi bersama stekhokder yang memutuskan untuk tidak akan melakukan pendaratan terhadap 98 WNA tersebut dengan berbagai pertimbangan.

Sementara itu, sebagaimana yang diberitakan layarberita.com, Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib mengatakan kalau pihaknya bukan tidak mengizinkan para imigran untuk turun ke darat.  Tetapi sedang melihat lokasi untuk penempatan para imigran yang terdampar di perairan Aceh Utara kemarin.

“Kami sudah membahas kondisi ini sejak tadi malam.  Sejauh ini kami belum tahu kemana para imigran ini kita tampung sementara.  Tadi dalam rapat saya juga meminta agar para imigran diizinkan untuk turun ke darat,” terang Bupati Aceh Utara, Kamis (25/6/2020).

Ditanya terkait lokasi shelter Blang Adoe? Bupati mengatakan kalau itu sudah dialokasikan untuk penanganan karantina ODP dari Covid-19. Sehingga tidak mungkin lagi kalau para imigran tersebut ditempatkan di sana. Lain halnya jika telah dilakukan pemeriksaan kesehatan, dan hasilnya reaktif, baru bisa ditempatkan di shelter Blang Adoe.

“Intinya kita siap menampung mereka dan jika sakit akan kita obati.  Jika ada gejalan Covid-19 juga akan dirawat.  Tapi saat ini kita masih mencari lokasi penampungan.  Sedangkan makanan dan kebutuhan lainnya akan kita bantu,” tutup Cek Mad panggilan akrab Bupati Aceh Utara.

Pantauan AcehNews.net ini dilapangan, para imigran Rohingya sudah mulai dipindahkan ke bekas kantor imigrasi di Peunteut Kecamatan Blang Mangat sekitar pukul 18.00 WIB. Dan selanjutnya para imigran akan dilakukan tes kesehatan.

Terlihat didepan bekas kantor imigrasi Kadis kesehatan Aceh utara dan sejumlah personel TNI polri. (Syahrul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *