Kaper BKKBN Aceh Teken Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2022

BANDA ACEH | AcehNews. Net -Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Aceh, Sahidal Kastri melakukan Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2022 yang dilaksanakan secara Daring dan Luring di Auditorium Kantor BKKBN Pusat, Jakarta Timur, pada Kamis (24/12/2012).

Pada kegiatan yang sama juga mengevaluasi pelaksanaan program dan anggaran tahun 2021 dan pemaparan kinerja program sekaligus realisasi anggaran tahun 2021 sebagai refleksi atas kinerja BKKBN Aceh selama tahun anggaran 2021.

“Hari ini di tandatangani Perjanjian Kinerja oleh seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pusat, dan Kepala Perwakilan di 34 provinsi di Indonesia termasuk Aceh. Target kita capaian program kerja pada 2022 bisa terlaksana maksimal dengan anggaran program Bangga Kecana sebesar Rp31,95 miliar lebih,” jelas Sahidal.

Selanjutnya Sahidal mengatakan, penandatanganan perjanjian kinerja tahun anggaran 2022, dokumen disusun mengacu pada dokumen Renstra BKKBN 2020-2024 dan Rencana kerja Tahun 2022 (Renja) serta memperhatikan tugas dan mandat baru yang dilimpahkan ke BKKBN, terutama mandat sesuai Perpres No.72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Pada 2022, program kerja kita masih pada percepatan penurunan stunting di Aceh dan target kita pada 2024 bisa 14 persen. Maka dari itu, kita berharap kepada Bapak Gubernur Aceh, DPR Aceh, juga Bupati dan Walikota, agar dapat bersinergi dan berkolaborasi bersama kami, BKKBN Aceh, pada 2024, penurunan stunting capai target 14 persen, sebagaimana telah diatur oleh Perpres No. 27 Tahun 2021 tentang Penurunan Stunting yang juga telah dituangkan ke dalam RPJM,” tegas Sahidal.

Sahidal menyebutkan pada 2021, stunting di Aceh, hasil Studi Gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten/Kota Kemenkes RI turun persentasinya menjadi 33,2 persen dan berada diurutan ketiga secara nasional. Pada 2019, Aceh berada diurutan kelima dengan prevalensi balita stunting 34,2 persen.

“Kecil sekali jumlah penurunannya, hanya satu persen. Paling kecil dibandingkan provinsi lain yang penurunannya tiga hingga empat persen, malah Nusa Tenggara Timur sebesar enam persen. Saya berharap 2024 nanti Aceh bisa 14 persen sesuai target, meski sulit, tapi saya akul yakin, jika kita bersinergi dan berkolaborasi, target itu Insyaa Allah akan kita capai,” kata Sahidal.

Selain sasaran kerja 2022, percepatan penurunan Stunting, Sahidal juga menyebutkan, ada 10 sasaran kerja lain yang akan dilakukan. Yaitu:
1. Menurunnya angka kelahiran total dengan target 2,27 rata-rata anak per wanita.
2. Meningkatnya angka prevelensia kontrasepsi Modern dengan target 53,10 persen.
3. Menurunnya kebutihan ber-Kb yang tidak terpenuhi dengan target 10,07 persen.
4. Menurunnya angka kelahiran remaja dengan target 8 kelahiran per 1000 WUS 15-19 tahun.
5. Meningkatnya indeks Pembangunan Keluarga dengan target 54,38 persen (skala 0-100).
6. Meningkatnya media usia kawin pertama perempuan dengan target 22 tahun.
7. Meningkatnya pelaksanaan Program Bangga Kencana diseluruh tingkat wilayah salah satu indikatir kerjanya yaitu jumlah keluarga yang melaksanakan pengasuhan dan pendampingan pembentukan karakter dengan target 77.150 keluarga (ada 35 indikator Kinerja).
8. Meningkatnya penyelenggaraan kegiataan pelatihan penelitian dalam pengembangan di provinsi, salah satu indikator kinerja yaitu jumlah SDM yang mendapatkan pelatihan dan refreshing dalam rangka percepatan penurunan stunting dengan target 22.413 orang (ada 3 indikator kinerja).
9. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan dukungan manajemen dalam pengelolaan program Bangga Kencana, salah satu indikator kinerja yaitu jumlah kegiatan penyelenggaraan sekretariat percepatan penurunan stunting provinsi dengan target 1 kegiatan (ada 3 indikator kinerja).
10. Newujudkan akuntabilitas pengawasan lainnya di provinsi, salah satu indikator kinerja yaitu indeks ZIWBK dengan target 79 persen (Skala 1-100),(ada 3 indikator kinerja).

“Saya berharap Koordinator bidang dan Kepala OPD KB di 23 kabupaten/kota, bersama-sama berkoordinasi dan bersinergi dengan BKKBN Aceh agar bisa mencapai target kinerja 2022,” demikian ucap Sahidal.

Sementara itu, Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo, dalam sambutannya secara daring menyampaikan, pada 2021 ini BKKBN telah menyelesaikan Pendataan Keluarga (PK21), dan telah mendapatkan data mikro keluarga. Hasto meminta agar manfaatkan data keluarga tersebut untuk kepentingan program yang lebih menyentuh kepada kepentingan seluruh masyarakat.

“Mulai Tahun 2021 ini kita diberikan mandat oleh Bapak Presiden dengan dikeluarkannya Perpres No. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Kita telah Menyusun Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting (RAN PASTI), maka kita mensosialisasikan dan mengimplementasikan RAN PASTI tersebut kepada seluruh Kementerian dan Lembaga serta kepada seluruh masyarakat, agar program-program yang telah disusun dapat di laksanakan dan disinergikan dengan baik,” minta Hasto.

Selanjutnya Hasto menyampaikan, BKKBN juga telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka percepatan penurunan stunting, yang jumlahnya 600 ribu orang, yang terbagi dalam 200 ribu Tim. “Tim PK telah kita latih, untuk memberikan pemahaman mengenai tugas-tugas yang harus di kerjakan di wilayahnya,” katanya lagi.

Kepala BKKBN RI meminta agar Ti PK di pantau dan di bimbing supaya dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar. Serta juga meminta program Bangga Kencana, dengan berbagai kegiatan, seperti, pelayanan keluarga berencana, vaksinasi keluarga, kemitraan dengan anggota dewan, kerjasama dengan berbagai elemen seperti Forum Rektor, Tanoto Foundation, dan lain-lainya dapat terlaksana baik.

Dokter Hasto juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas pencapaian realisasi anggaran tahun 2021. “Terkait dengan realisasi anggaran tahun 2021, saya ucapkan terima kasih kepada Satker-satker yang telah mencapai di atas 90 persen sampai dengan awal bulan Desember ini. Dan bagi satker yang belum mencapai di atas 90 persen, saya harapkan sampai dengan akhir Desember 2021 ini realisasinya bisa di atas 90 persen, syukur-syukur sampai 95 persen lebih,” demikian harapnya. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *