Bukit Kerang
Jejak Manusia Purba yang Patut Dilestarikan  

Tiada yang menyangka di  areal kebun sawit, yang terletak  di desa Mesjid Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang terdapat sebuah situs bersejarah. Bukit Kerang.

Bukit Kerang, bagi para sejarawan tentu pernah mendengar nama ini, namun bagi kita masyarakat awam tidaklah semua tahu, jika bukit kerang ini ternyata memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Bagaimana tidak, Bukit Kerang merupakan tumpukan kerang yang sangat banyak yang merupakan jejak manusia purba yang hidup sekitar 5000-7000 tahun silam.

Ohya, bagi masyarakat umum, jika kita melintas, terlihat Bukit Kerang hanya tumpukan kerang yang biasa. Siapa sangka ternyata dibalik tumpakan tersebut, ada sepotong cerita sejarah masa purba yang jarang terpublikasikan. Padahal Bukit Kerang, merupakan bukti keberadaan manusia purba yang pernah ada di wilayah Aceh khususnya Aceh Tamiang.

Menuju Bukit Kerang 

Lokasi Bukit Kerang berada di Desa Mesjid, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang. Menuju ke kawasan Bukit Kerang tidaklah terlalu sulit. Dari Ibukota Kabupaten Aceh Tamiang, Kuala Simpang, menuju Desa Mesjid berjarak sekitar 10 hingga 15 kilometer. Jika Anda ingin ke tempat wisata sejarah manusia purba ini, bisa menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Bukit Kerang saat ini dibawah pemeliharaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora)  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang. Menurut Kadis Budparpora  Aceh Tamiang, Yetno S.Pd, dari hasil penelitian para arkeolog, Bukit Kerang merupakan tumpukan sisa makanan pokok manusia purba ras mongoloid yang hidup di zaman mesoltikum yaitu sekitar 5000 hingga 7000 tahun silam.

Bukit Kerang di area perkebunan kelapa sawit|Viona Sekar Bayu

Bukit Kerang di area perkebunan kelapa sawit|Viona Sekar Bayu

“Bukit Kerang merupakan tumpukan kerang yang sangat banyak dengan ketinggian hampir 4 meter dengan luas sektar 80 meter persegi. Beberapa kerang di areal ini tampak bergumpal dan membatu,” jelas Yetno kepada AcehNews.net Jumat (31/10) di Aceh Tamiang.

Masih jelas Yetno, keberadaan bukit kerang merupakan bukti sejarah bahwa di kawasan ini pernah ada perkampungan manusia purba pada zaman mesolitikum. Kata Kadis Budparpora Aceh Tamiang, bukit Kerang  sudah sepatutnya dijaga keberadaannnya, mengingat kondisi bukit kerang saat ini terus mengalami eksplorasi.

“Dulu, dari hasil penelitian para arkeolog, ketinggian bukit kerang dahulunya mencapai tujuh meter, namun kini semakin berkurang. Mengalami eksplorasi hingga ketinggiannya kini hanya sekitar tiga hingga empat meter saja,” sebut Yetno.

Menutut Yetno, secara ekonomis bukit kerang memiliki nilai jual karena banyak mengandung zat kapur. Dia berharap, agar pemerintah setempat beserta warga sekitar, menjaga kelestarian dan keberadaan Bukit Kerang. Hingga bukti sejarah manusia purba yang pernah ada di Aceh Tamiah beribu-ribu tahun lalu itu tidak punah. (viona)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *