BANDA ACEH|AcehNews.Net – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kota Banda Aceh menggelar pasar rakyat untuk mengantisipasi mulai 2 hingga 7 Juli 2015 dan hari ini, Selasa (7/7/2015) hari terakhir pasar murah digelar.
“Adanya lonjakan harga sembako menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah. Maka itu Pemko Banda Aceh melalui Disperindagkop dan UKM mengelar pasar murah beberapa hari untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok dan meringankan beban masyarakat saat menghadapi lebaran nanti,” jelas Disperindagkop Kota Banda Aceh, Rizal Junaedi, beberapa waktu lalu di Banda Aceh.
Masih jelasnya, pasar rakyat ini digelar selama 6 hari ini dilaksanakan berkah kerjasama antara Disperindagkop Banda Aceh dengan Bulog Aceh. Selain itu, pasar rakyat ini digelar di tujuh lokasi dalam wilayah Banda Aceh dan menyediakan empat jenis bahan pokok yang harganya lebih murah dari harga pasar.
“Harga bahan pokok yang dijual Disubsidi oleh Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi,”kata Rizal, kepada wartawan di ruang kerjanya.
Adapun jenis bahan pokok yang disediakan di pasar rakyat adalah, gula pasir, minyak goreng kemasan, tepung terigu, dan telur. Sedangkan stok yang disediakan, gula pasir mencapai 30 ton, minyak goreng kemasan 30 ton, tepung terigu 13,2 ton dan telur mencapai 120.000 butir.
Sementara itu, anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banda Aceh yang juga Kabag Ekonomi Setdakota Banda Aceh, Arie Maula Kafka menyampaikan Pemko Banda Aceh telah melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan untuk menyiapkan lokasi pasar rakyat. “Besok, Selasa (7/7/2015) pasar rakyat di gelar di Pasar Batoh, Banda Aceh,” sebut Arie Kafka.
Warga kota Idham kepada AcehNews.Net mengatakan, pasar rakyat yang digelar Pemko Banda Aceh sangat membantu warga yang kurang mampu untuk membeli sembako yang dijual dengan harga yang mampu dijangkau. Tapi sarannya, Pemko juga perlu mengontrol apakah yang membeli adalah masyarakat yang kurang mampu.
“Utamakan dulu warga kurang mampu, apa-apa sekarang ini sangat mahal, jadikan pasar rakyat ini benar-benar mambantu warga kurang mampu, jangan yang memanfaatkannya orang yang sanggup membeli dengan harga pasar atau pedangan, kemudian menjualkannya kembali,”demikian sarannya. (agus)
