Dua Nelayan Sumut Diselamatkan Lanal Lhokseumawe dari Sandera

LANGSA – TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe berhasil membebaskan dua orang nelayan yang berasal dari Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat dari tangan perompak yang ingin menguras harta milik dua nelayan tersebut.

Hal tersebut dikatakan oleh Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Agus Dwi Laksana Putra melalui Pasi Intel Kapten Laut Septo Harmoko kepada AJNN.Net, Jum`at (27/2/2015) di Pos TNI AL Kota Langsa.

Menurut Pasi Intel Kapten Septo Harmoko, kronologis perompakan berawal pada hari Senin 23 Februari 2015 sekitar pukul 12.00 Wib KM. Al Hapsi beserta ABK sedang meletakkan bubuh disekitar perairan kuala Langsa, tiba-tiba sebuah perahu yang tidak dikenal yang ditumpangi empat orang OTK merapat pada lambung kanan KM Al Hapsi tersebut.

Setelah merapat, satu orang OTK langsung mengeluarkan senjata api laras panjang jenis AK 47, selanjutnya tiga rekan OTK tersebut langsung mengobrak-abrik dan mengambil peralatan KM. Al Hapsi, baran-barang yang dijarah dari KM tersebut yakni, computer, GPS, Radio dan 100 Kg ikan hasil tangkapan nelayan tersebut.

Lanjut Kapten Septo, setelah dijarah barang-barang tersebut, selanjutnya pelaku meninggalkan KM Al Hapsi, namun sebelum OTK tersebut meninggalkan kapal, salah seorang OTK mengatakan. Jika ingin menebus peralatan kapal datang saja ke Panton Labu.

Selanjutnya, tambah Pasi Intel. Pada hari berikutnya Selasa 24 Februari 2015 sekitar pukul 02.00 Wib pada koordinat 04”54”00 LS 098”030”00” BT di perairan ujung Peureulak, empat OTK tersebut kembali melakukan perompakan terhadap KM. haris dengan menyandera nahkoda Yuar (30) warga tangkahan Sere, Kecamatan Berandan Barat, Kabupaten Langkat.

“Pada aksi tersebut empat OTK tersebut menjarah peralatan KM. Haris berupa computer, UPS, radio, Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 35 liter dan 60 Kg ikan hasil tangkapan, sementara ABKnya dilepaskan pada pukul 18.30 Wib, setelah dilepas ABK kemudian melaporkan kejadian yang menimpa mereka kepada Posal TNI AL Pangkalan Susu” ujarnya.

Namun pada hari bersamaan tersebut (Selasa-red), tiga dari empat OTK tersebut sekitar pukul 07.00 Wib pada koordinat 04”35”00” LS 098”024”00” disekitar perairan Kuala Langsa kembali melakukan aksi kejahatannya, mereka kembali melakukan perompakan terhadap KM. Putra Sulung GT.6 dan menyandera nahkoda Herman (40). Dan membawa kapal tangkap ikan itu bersam dua orang sandera ke perairan Peureulak, Aceh Timur.

Sedangkan dua ABK KM. Putra Sulung tersebut dititipkan ke kapal lain. Pada pukul 14.00 Wib dua ABK yang dilepas tersebut langsung melaporkan kejadian itu kepada Posal Pangkalan Susu. Selanjutnya pada pukul 07.30 Wib ABK Herman yang dulunya sempat disandera bersama kapal Putra Sulung dibebaskan oleh perompak untuk kembali ke Pangkalan Susu guna mengambil uang tebusan kepada pemilik kapal.

Masih menurut Kapten Septo Harmoko, selanjutnya pada hari Rabu (25/2) sekitar pukul 07.30 Wib KM. Putra Sulung yang awaki oleh saudara Herman tiba di Pangkalan Susu dan didapatkan informasi dari ABK KM. Putra Sulung Herman di sandera di Kuala Manyak Payed, Aceh Tamiang.

Berdasarkan laporan tersebut, atas perintah Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Agus dwi Laksana Putra, pada hari Selasa (24/2) sekitar pukul 13.00 Wib satuan Intel Lanal Lhokseumawe langsung meluncur ke daerah Langsa dan sekitarnya guna melakukan Puldata dan melaksanakan pengejaran.

Pada pukul 22.00 Wib saya selaku Pasi Intel Lanal Lhokseumawe langsung meluncur ke Posal Langsa melaksanakan brifieng dan membentuk tim gabungan,  yang terdiri dari personil Posal Pangkalan Susu, Posal Idi Rayuek, Posal Suruway dan Posal Langsa dan juga didukung unsure Patkamla Peudawa. Dengan menggunakan dua kapal nelayan langsung melakukan pengejaran atau penyisiran, sebutnya.

lanjutnya, dalam aksi penyisiran, tim kami berhasil menyelamatkan korban penyendaraan di perairan Manyak Payed dan Kuala Peunaga, selain berhasil menyelamatkan dua Sandra dari tangan perompak tersebut, tim gabungan juga berhasil mengagalkan transaksi penyerahan uang tebusan.
Menurut Septo, pada saat diselamatkan dua korban sandra tersebut, tangan korban dalam keadaan terikat, Setelah diamankan kemudian dua korban tersebut langsung diserahkan kepada Polisi Resor Langsa.

Pada saat pembebasan dua korban sandera tersebut, empat OTK yang menggunakan satu pucuk senjata api jenis AK 47 berhasil melarikan diri, kemungkinan kedatangan kami sudah tercium oleh pelaku, cetus Kapten Septo. Seraya menyebutkan, tim kami masih melakukan pengejaran terhadap empat Orang Tak Dikenal (OTK) tersebut.

Ditempat terpisah, tepatnya di Tempat Penjualan Ikan (TPI) Kuala Langsa, salah seorang nelayan Musrizal (30) warga Langsa mengucapkan terimakasi kepada TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhoksuemawe yang terus-terusan melakukan patroli di perairan Kuala Langsa, karena dengan dilakukan operasi tersebut, kami nelayan sudah merasa nyaman pada saat mencari ikan di laut. (ajnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *