BKSDA Aceh Gunakan Jasa Pawang, Usir Harimau Pemangsa Sapi di Aceh Utara

LHOKSUKON | AcehNews.Net – Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Wilayah I Lhokseumawe mendatangkan pawang guna melakukan pengusiran harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang berkeliaran di perkebunan masyarakat Desa Seureuke , Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utata, tepatnya di Dusun Mihra Istimewa yang sudah memangsa lima sapi selama sebulan terakhir, Ahad (1/12/2019).

Diberitakan sebelumnya Harimau Sumatera telah memangsa sebanyak lima ekor sapi milik warga di desa tersebut, dalam sebulan terakhir dan membuat masyarakat resah karena harimau sudah memasuki pemukiman warga.

Harimau yang mulai berkeliaran lebih kurang sejak sebulan lalu sudah memangsa beberapa sapi milik Mahmud sebanyak tiga ekor, milik Paimin satu ekor dan terakhir milik Sukidi satu ekor pada Rabu lalu (27/11/2019).

Pengusiran dilakukan menggunakan jasa pawang harimau, Tgk Syarwani Sabi atau Kek Syarwani dengan melakukan ritual dan doa bersama masyarakat.

Ritual pengusiran harimau itu sendiri bertujuan untuk menghalau agar harimau-harimau tersebut dapat menjauh dari permukiman warga dan tidak lagi mengganggu masyarakat setempat.

Staf seksi KSDA wilayah I lhokseumawe Nurdi, Kepada media ini mengatakan, bahwa pihaknya mendatangkan pawang harimau dari Meulaboh untuk menengahi konflik harimau dengan warga.

“Kita datang kan dari Meulaboh, untuk melakukan ritual pengusiran harimau, ini sebagai ikatan perjanjian (MoU) antara satwa dengan masyarakat yang ditengahi Oleh pawang kita” Ucap Nurdin.

Selama ini pihak BKSDA selalu menggunakan jasa Tgk Syarwani Sabi setiap ada konflik harimau dengan masyarakat di seluruh Aceh untuk melakukan ritual pengusiran harimau.

Syarwani Sabi adalah pawang yang dari BKSDA dan juga bekerja di BKSDA, di setiap wilayah yang ada berkonflik harimau dan selalu Syarwani Sabi yang melakukan ritual pengusiran harimau seperti ini.

“Alhamdulillah dengan izin Allah usaha pengusiran harimau dengan menggunakan jasa pawang berhasil”, terangnya.

Menurut terawangan sang pawang, bahwa harimau yang diperkirakan berjumlah tiga ekor tersebut masih berada disekitar pemukiman warga, dan tidak jauh dari bangkai yang ditinggal.

“Dari keterangan sang pawang in shaa Allah harimau akan menjauh dan apabila memang harimau juga masih tetap berada di pemukiman warga kemungkinan akan dilakukan ritual selanjutnya agar harimau benar-benar menjauh”, ujar Nurdin.

Dirinya juga menambahkan, untuk situasi terkini yang kita lihat dari bangkai yang tersisa dan sudah hancur oleh air, juga sering kena panas itu juga masih dimakan harimau hingga tadi malam.

Ritual pengusiran harimau berlangsung ditengah perkebunan warga tepatnya di kebun milik Sukidi, yang sapinya ikut dimangsa harimau, dalam ritual itu juga dilakukan doa bersama dan dihadiri oleh masyarakat sekitar dan tokoh masyarakat setempat. (Syahrul).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *